Mengintip mesin yang terpasang, memang SR20 DET ‘black top' terkenal lebih mumpuni dan tak diragukan lagi tenaga yang dihasilkan. "Kecuali cylinder head, semuanya masih standar," terang ayah dari Tengku Djuno Ley yang baru saja lahir di bulan April 2012 lalu. Hasil obrolan dengan OTOMOTIF saat istirahat balap, Djan ingin mulai perlahan tapi meyakinkan untuk bisa mengikuti seluruh seri Formula Drift Asia.
Apalagi, turbo Garrett pun sudah dimaksimalkan hingga sanggup mencapai boost 1,8 bar. Terbilang sedikit yang memakai di komunitas drift, Djan ternyata memilih perangkat water injection untuk membangkitkan tenaga berlebih. Kuncinya, dari modul pengendali Motec M800 yang mengatur seluruh kontrol mesin.
Paling kentara sih, throttle body custom yang berpasangan dengan piping turbo dari Tonnka. Menariknya, pria yang hobi bermain gitar ini masih percaya dengan kekuatan viscous fan standarnya daripada electric fan yang lebih ringan. "Viscous fan lebih mumpuni ketika high speed. Proses pendinginan mesin lebih stabil," ungkap pengguna Toyota Aristo untuk kegiatan sehari-harinya ini.
Nah, kunci keberingasan tenaga bisa jadi berasal dari bobot mobil berkelir kombinasi hitam dan hijau ini yang terbilang ringan. Begitu OTOMOTIF membuka kap mesin, ternyata apron depan dan sepatbor sudah hilang. Jadi, radiator berikut bodi depan cukup bertengger pada pipa kecil yang lebih ringan. Begitu pula bodi yang kini mengandalkan karbon fiber.
Kesederhanaan sang pangeran yang membuahkan hasil maksimal. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR