Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

HONDA CR-Z 2010, THE 3rd TRANSFORMATION

billy - Sabtu, 3 Maret 2012 | 10:34 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Ini adalah transformasi dress-up ketiga dari CR-Z milik Sugiharto. Sebelumnya ia tampil dengan velg Volk Racing TE37 berwarna biru. Namun kini, Sugi kembali dengan spek yang lebih lengkap, dengan dress-up-nya yang lebih total di segala sektor.
    “Di sini masih jarang yang mau dress-up mobil hybrid,” alasannya. Selain itu ia ingin mendukung gerakan mobil yang ramah lingkungan. “Sayangnya di Indonesia, mobil hybrid masih terbilang mahal,” ujar Sugi panggilan akrabnya.

    Sugi berpendapat, sebaiknya diciptakan mobil hybrid yang disesuaikan dengan iklim Indonesia. Penyebabnya, CR-Z miliknya punya sistem regenerative brake yang otomatis akan membuat mesin tidak aktif ketika mobil deselarasi. Ketika mesin mati, motor listrik mengambil alih fungsi.
    Jadinya, “A/C turut mati ketika mobil sedang deselarasi,” keluhnya. Hal ini berakibat kurang nyaman ketika dipakai harian karena A/C mati setiap kali mobil deselarasi di tengah kemacetan. “Kalau di Jepang sih, suhunya tidak sepanas di Indonesia. Di sini A/C sangat diperlukan, hahaha…” tawanya.

PERSONALISASI OPTIMAL

No caption
No credit
No caption


    Seperangkat body kit Noblesse yang dipesan langsung dari Jepang menjadi langkah awal CR-Z ini terlihat berbeda. Body kit ini dibeli Sugi dalam kondisi ‘mentah’ alias belum dilapis cat dan karbon. “Kalau dilapis cat dan karbon dari Jepang, harganya lebih mahal lagi,” kata pria yang tergabung dalam komunitas [CREATE] ini.. Awalnya Sugi hanya memesan seperangkat bumper depan saja, namun terasa kurang menarik.
    Akhirnya ia memesan lagi perangkat penunjang untuk meningkatkan visual impact CR-Z. Seperti side skirt, rear diffuser dan rear wing spoiler. “Tapi barangnya agak lama datangnya. Karena waktu itu Jepang habis dilanda musibah tsunami,” kenangnya. Semua perangkat tersebut bisa terpasang secara plug and play dan sempurna. Karena hanya mengikuti dudukan yang sudah tersedia.

UP TO DATE

No caption
No credit
No caption

Untuk velg, Sugih memercayakan kepada Amin Sutiono, punggawa Autostyle, Sunter, Jakarta Utara. “Ia bilang velg desain concave lagi jadi tren, makanya dipakaikan velg ini,” jelas Sugi. Ukuran velg BC Forged ini adalah 19x(8+9) inci, “Sayangnya Amin masih merahasiakan angka offset-nya,” terang pria berpostur tegap ini.
    Kemudian untuk meningkatkan handling dan stabilitas, Sugi memercayakan coilover BC Racing yang bisa diatur tingkat kekerasan dan tinggi rendahnya. “Sekarang saya atur di posisi agak tinggi, biar bisa dan nyaman dipakai harian,” jelasnya.

WORKSHOP :
Eksterior     : Hero Motor, Sunter, Jakarta Utara
Kaki-Kaki    : Autostyle, Sunter, Jakarta Utara
Audio        : Music Art, Kemayoran, Jakarta Pusat


DATA DRESS-UP :
Velg BC Forged 19x(8+9) inci, ban Accelera Phi 215/35R19, coilover BC Racing, body kit Noblesse (bumper depan, sde skirt, diffuser belakang, spoiler belakang), knalpot Noblesse, karbon fiber custom, head unit Alpine IVA-W502E, speaker Fabulous Accoustic FA3, power amplifier Art Nouveau, subwoofer Rockford Fosgate P3 10 inci

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa