Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Yamaha Jupiter-Z, Mengatur Timing Sesuai Tanah

billy - Rabu, 17 Oktober 2012 | 08:48 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Tunggangan grasstrack fokus memperbesar torsi. Semakin besar torsi, semakin besar daya cengkram ban ke tanah setelah menerima tenaga dari putaran mesin. Tapi, enggak cukup dengan meningkatkan momen puntir. Namun agar mesin menghasilkan torsi besar dan aman kudu atur ulang timing pengapian.

“Kalau di road race, ban cuma ketemu basah kering. Tapi, di grasstrack permukaan sirkuit beragam. Enggak pas timing pengapiannya resikonya mesin bisa overheat. Kalau sudah overheat, mesin jebol deh,” beber Rudi, tunner tim Kapolres Prabumulih.

Rudi membawa Novi Andrian yang jadi juara umum di Bupati Muara Enim-Yonkav 5/Serbu Cup (BMEYC) 2012, Kejurnas Grasstrack 2012, Region I, Seri IV, Ceta, Muara Enim, Sumatera Selatan, beberapa minggu lalu (30/9).

Betul, permukaan sirkuit grasstrack pastinya enggak bakalan selalu sama setiap serinya. Bisa jadi tanah kering dan keras, mungkin juga berlumpur, atau setengah kering setengah basah yang ada di tiap trek grasstrack.

“Tanah di sirkuit Muara Enim agak lunak. Kena basah sedikit licin,” kata Rudi yang membawa nama speed shop Rangga Lawe, Pangkal Pinang, Bangka Belitung.


Rudi bermain aman. Tanah yang agak lunak enggak bisa dipaksa untuk mematok timing pengapian tinggi. “Kalau treknya keras dan enggak hujan, timing CDI BRT-Bintang Racing Team tipe I-Max dipatok 41 sebelum TMA,” ulas Rudi.

Karena kondisi tanah di Muara Enim yang sedikit lembek dan licin, Rudi mematok timing 40 sebelum TMA. Artinya, momen piston menggebuk api semburan dari busi dibikin sedikit lambat dibanding trek tanah yang kering.

“Seandainya dipaksakan tetap 41 sebelum TMA, mesin enggak lama akan overheat. Itu pengalaman beberapa balapan dengan tanah yang agak lembek,” urai Rudi yang memang cuma itu nama aslinya. Namanya pendek, tapi akalnya panjang.

Pengapian pun menggunakan magnet Yamaha YZF250. Rudi akui magnet SE YZF250 bikin putaran mesin rata dan lebih cepat mengangkat torsi. Berbeda dari SE 2-tak seperti Yamaha YZ125 akan bermasalah kalau treknya basah dan lembek

Rudi pun masih tetap bermain aman. Timing bukaan klep dibikin lama supaya suplai bahan bakar deras. Banyak bahan bakar yang masuk, kan akan membantu proses pendinginan mesin.

Valve in membuka 39 sebelum TMA dan menutup 59° setelah TMB. “Saya pakai piston diameter 55,25 mm. Totalnya jadi 129 cc,” tutup Rudi. (motorplus-online.com) 
 
 DATA MODIFIKASI
Ban belakang : Swallow Terra Cross 90/100-16
Ban depan : Swallow Terra Cross 70/100-19
Karburator : Keihin PWK 28
Knalpot : RPM
Sokbreker : KYB

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa