Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Honda Vario Techno 125 PGM-FI, Bore Up Piston Kaze

billy - Kamis, 16 Agustus 2012 | 09:00 WIB
Honda Vario Techno 125 bore up Piston Kaze
Dok>otomotifnet
Honda Vario Techno 125 bore up Piston Kaze
 
Satya Yudha Prawira yang pemilik Honda Vario Techno 125 PGM-FI ini, terpancing bisikan Deny Mansur alias Komeng. Doi sang mekanik yang mendiami bengkel di Halim Jakarta Timur.
 
Komeng yang beberapa tahun lalu tenar dalam ‘dunia persilatan’ balap liar mengaku sudah lama ‘gatal’ membuat motor kencang berbasis sistem injeksi.

Pemilik workshop Clincic Motor itu pun tak segan melahap mesin Vario 125. "Dari dulu penasaran dengan mesin injeksi, saya yakin injeksi bisa dibikin lebih kencang dari motor karbu. Makanya ketika ada kesempatan, langsung dikerjain,” sebut Deny yang beken dengan panggilan karib Komeng.

Tapi, buat project awal ini, Komeng banyak menggunaan parts bawaan. Tapi, itu enggak berlaku buat piston ya! Sebab buat penggebuk ruang bakar, pakai piston milik Kawasaki Kaze. Dari yang standar Vario 52,5 mm diganti pakai diameter 53,5 mm. “Sebenarnya penggantian piston ini buat kejar kompresi agar lebih tinggi,” kata tunner yang juga ayah dari Reyhan Farish Pratama itu.

Honda Vario Techno 125 bore up Piston Kaze
Dok>otomotifnet
Honda Vario Techno 125 bore up Piston Kaze
Pakai milik Kaze, jarak pen piston ke bibir piston lebih tinggi. Kondisi ini, bikin permukaan piston lebih keluar dari bibir silinder. Lewat ubahan ini, sempat tercipta perbandingan kompresi 12,7 : 1.

Sayangnya, kompresi ini terlalu tinggi buat pacuan. Akhirnya, timbul masalah. Motor jadi tidak responsif juga ngelitik. Bensin juga butuh oktan lebih tinggi. “Bisa juga diakali lewat upgrade injektor dan setingan ECU agar kebutuhan bensin tercukupi,” sebut Komeng yang bukan pelawak itu.

Karena keterbatasan dalam men­dapatkan injektor dengan semburan lebih deras dan ogah repot juga, Komeng lebih pilih turun kompresi. Dome alias permukaan piston dipapas lagi hingga kompresi turun menjadi 12,1 : 1.

Klep Honda CS1 diandalkan. Diameter klep in 28 mm dan ex 24 mm. Tetapi agar proses pengabutan bahan bakar dan udara yang masuk ruang bakar lebih bagus, sitting klep dibuat sudut bertingkat. Yaitu; 25º, 30º, 45º, 65º dan terakhir 75 derajat. Sedang untuk klep-nya sendiri, 45º dan 15º.  
DATA MODIFIKASI
Ban: Michelin 80/90-14
Klep: Honda CS1
Handle rem: KTC
Sok belakang: YSS
Clinic Motor : (021) 922-27006

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa