Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mio Kem Kerbau 8,2 Detik

billy - Senin, 7 Maret 2011 | 13:24 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Sebelumnya, motor ini pernah ditulis MOTOR Plus. Namun belum sampai ngebahas kem yang digunakan seperti kerbau alias gemuk. Itu yang sebenarnya jadi andalan di Yamaha Mio tim Kajito Setia Jaya Racing Team, buat berpacu di lintasan 201 meter.

Memang, sebenarnya profil kem ini banyak dipakai pada pacuan road race. Itu karena profil kem yang dimiliki sama seperti kem Swedia yang dipopulerkan Benny Djatiutomo dari Star Motor.

"Kem ini cocok dipakai untuk mesin yang sudah mengusung klep besar. Profil gemuknya bikin gas bakar yang masuk dan terbuang jadi lebih seimbang,” bilang Sutikno, selaku tunner Mio asal Nganjuk, Jawa Timur.

Lalu, untuk membuat kem kerbau, tunner akrab disapa Cak Tik ini mengambil bahan dari kem milik Honda Genio. Profil tiap bubungan yang ditawarkan punya jarak yang sama seperti kem Mio. Tinggal menyesuaikan panjang keseluruhan.

Selain bentuknya sama, bicara soal bahan juga lebih keras. Ibarat kem mentah. Jadi, kem tidak mudah tergerus pelatuk klep. Dengan bubungan yang sudah gemuk itu, Cak Tik hanya tinggal membuat ulang durasi yang dibutuhkan.


Biasanya, kem kerbau bermain di durasi 270º. Itu diterapkan pria yang sejak tahun 80-an sudah ngulik engine motor ini. Baut klep isap, membuka 32º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 58º sebelum TMB (Titik Mati Bawah).

Sedang klep buang, membuka 65º sebelum TMB dan menutup 31º sebelum TMB. Total, keduanya bermain di 270º (in) dan 276º. Kalau dihitung LSA (Lobe Separation Angle) dipatok di 105º. Itu artinya, punya karakter bermain power di putaran bawah menengah. Yup, apalagi cuma bermain di jarak 201 meter tuh. Macam kerbau membajak sawah, torsi yang dihasilkan juga kuat dan besar.

Mengaplikasi klep EE5, klep isap dipakai diameter 35 mm dan klep buang 29 mm. Dengan kepala silinder yang sudah dipapas 0,4 mm, lift klep in dipatok 9,9 mm. Sedang klep ex, 9,8 mm. Ini yang bikin aliran gas masuk dan buang jadi imbang.

Tanpa naik stroke, pemakaian piston Honda Tiger oversize 275, menemani kombinasi kem kerbau. Kubah di head silinder dibuat menyesuaikan diameter piston yang dome dibikin 2 mm. “Sengaja lebih mengandalkan piston besar. Tujuannya untuk mengkail putaran bawah agar lebih besar,” beber pria 42 tahun ini.

Besarnya power bawah ini juga dibantu dari pemakaian magnet buatan. Bentuknya, meniru dari magnet Kawasaki KX80. Akhirnya, teknologi yang diusung mampu menghantar Abu Tolip podium utama matik kelas 200 cc di event drag Semarang, Minggu lalu. Waktu yang dicapai 8,2 detik. “Biasanya sih bermain di 8,1 detik,” sergap Cak Tik.

Mantap! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Vee Rubber 45/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Knalpot : MCC
CDI : Yamaha Fino
Sok belakang : YSS

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa