Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Modif BMW 530i 183, Alpina Looks !

billy - Minggu, 19 Juni 2011 | 08:03 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Jakarta - Generasi seri 5 berkode E28 memang termasuk dalam jajaran mobil mewah pada masanya. Dilahirkan pada tahun 1981 dan berhenti produksi di tahun 1987. Generasi berikutnya adalah E34 yang kerap dipanggil “Bulldog”.

Masa keemasan E28 ditandai dengan hadirnya versi tuner Alpina yang diklaim sedan terkencang pada saat itu. “Sebenarnya terkencang kedua setelah versi M5,” ucap Ade Jendy, pemilik E28 putih ini.

Namun karena M5 merupakan versi tuning dari BMW sendiri, jadi jika versi Alpina-nya lebih kencang, “Dikhawatirkan bisa mengganggu penjualan dari BMW, makanya sedikit mengalah kepada M5,” tambahnya lagi. Masa-masa nostalgia itulah yang coba dibangkitkan di 520i ini.

No caption
No credit
No caption
Sejauh pengamatan saya, rasanya memang belum ada yang membangun E28 Alpina sedetail ini. “Alpina itu pesan barangnya agak repot, mas,” buka Jendy, panggilan akrabnya. Menurutnya, untuk mendatangkan parts Alpina, khususnya mesin, “Harus disertakan bukti-bukti kalau kita memang punya mobil yang sesuai dengan parts tersebut,” jelasnya.

Jadi kita harus menyerahkan nomor sasis, foto mobil, dokumen mobil, serta bukti-bukti lainnya. “Baru deh bisa di-approve,” ungkapnya lagi. Tujuannya, Alpina tidak mau terjadi penyalahgunaan produk-produknya.

Dalam katalognya, Alpina banyak mengeluarkan komponen mesin. Di antaranya adalah kruk as, piston, karburator, knalpot, dan motronik untuk E28. Sayangnya Jendy belum sukses menggapai komponen tersebut karena terbentur regulasi dari Alpina. “Jadi sementara pakai head cylinder Hartge H27 dulu,” tukasnya.

No caption
No credit
No caption
Kepala silinder ini didapat dari E28 yang sudah tidak jalan, “Tapi mesinnya sudah full Hartge, ya sudah ambil mesinnya saja,” kenang pria yang juga punya BMW 728i tersebut.

Setang piston dan piston turut diganti Hartge yang mempunyai bore x stroke lebih besar. “Naiknya jauh, sekarang jadi 2.700 cc, hehehe…” gelaknya. Selain itu, kepala silinder ini punya keunggulan lain. Yaitu klep dan per klep yang lebih kuat, dan desain permukaan klep yang rata (tidak cekung) sehingga menghasilkan kompresi yang tinggi.

Dengan penggantian jeroan mesin ini, mesin standar M20 yang tadinya 127 HP meningkat tenaganya menjadi sekitar 142 HP. Kok kurang signifikan ya kenaikannya?

“Ini masih belum optimal, metal jalannya ada yang jebol,” keluhnya. Menurut Jendy, jika settingan optimal dijamin bisa naik lebih lagi tenaganya. Tapi dasar Jendy, walau metal jalan jebol tapi tetap berusaha bikin ‘donat’ di parkiran Senayan. Awas blok Hartge-nya hancur bro!

Beda Tahun Beda Versi

Kalau Anda perhatikan, mungkin velg Alpina masih sering dijumpai di penggemar BMW. Apalagi yang berukuran 16 inci dengan PCD 4x100, dimana sering ditemukan terpasang di E30.

Namun Alpina yang tersemat di E28 ini tergolong lumayan rare speknya. Pertama, ukurannya 17 inci dengan PCD 5x120. Kedua, fitment-nya diperuntukkan untuk seri 5. Karena lebarnya yang mencapai 8,5 inci offset 13 di depan dan 9,5 inci offset 24 di belakang.

No caption
No credit
No caption

Namun, “Untuk yang tahun muda, offset-nya lebih besar sedikit,” sergah Jendy. Ini disebabkan tahun muda sudah mengaplikasi disc brake. “Sedangkan tahun tua masih menggunakan teromol, jadi enggak mentok dengan kaliper,” cuapnya. Akibatnya,

Alpina untuk tahun muda punya offset 14 mm di depan dan 22 mm di belakang untuk bisa mengakomodir besarnya kaliper. Selain kaliper, lebarnya sumbu roda juga berpengaruh terhadap angka offset, yaitu jadi lebih besar. “Jadi jangan heran kalau ketemu velg Alpina dengan spek seperti itu,” ucap pria yang lama sekolah di luar negeri ini.

Aksesori Pada Zamannya

Enggak dipungkiri lagi jika bermain mobil retro maka semua aksesori harus kembali pada zamannya. Pun begitu di 520i ini, banyak aksesori jaman dahulu terpasang, “Sekarang susah banget nyarinya,” keluh pria yang gemar bercanda ini. Contohnya saja ada pada jok Recaro LX-nya. “Yang unik ada di headrest-nya, model bantal, tapi mirip versi bantal yang ada speaker-nya,” jelasnya.

FYI, Recaro pernah mengeluarkan jok yang sudah built in speaker pada headrest-nya. Varian ini dinamakan Recaro Blaupunkt karena speakernya menggunakan Blaupunkt. Ciri khasnya, headrest-nya lebih besar dibanding headrest bantal biasa.

Ada lagi yang dibanggakan Jendy, yaitu sunroof-nya. “Ini sebenarnya Webasto, tapi lucunya di kacanya ada ketrikan Sekurit,” ujarnya. Tandanya, sunroof ini merupakan bawaan mobil standar. Sudah begitu, bukanya pun slide out alias keluar. Jendy memprediksi sunroof ini dari mobil beratap kecil, “Mobil dua pintu kayaknya,” tuturnya.

“Kalau enggak ada tulisan Sekurit-nya, saya enggak mau ambil sunroof ini, hahaha…” canda pria yang kerap tampil modis ini. Karena menurutnya, Webasto tanpa tulisan Sekurit masih mudah ditemui, jadi kurang berseni.

No caption
No credit
No caption

Deko Set Alpina

Pada E28 miliknya, Jendy melakukan banyak ubahan, “Pokoknya dibikin semirip mungkin dengan E28 di katalog Alpina,” tegasnya. Maka kelir abu-abu bawaannya dikerok dan berganti dengan alpine white. Penggantian warna ini mengikuti yang ada di katalog, dan untuk catnya Jendy memakai produk Sikkens berikut pernisnya.

Langkah selanjutnya adalah pemasangan decal. “Kalau bahasa dari Alpina-nya, Deko Set,” ucap pria berpostur tinggi ini. Jika ditilik dari katalog, Deko Set ini ada tiga pilihan warna, yaitu royal blue, bright green, dan silver. Atau bisa juga kombinasi dari dua warna tersebut. Di E28 ini dipilihlah warna royal blue dan bright green.

“Tapi punya saya replikanya, bikin sendiri, hehehe…” kekeh Jendy. Ia memilih replika karena Alpina-nya tidak mau mengeluarkan deko set sembarangan, “Ya itu tadi, ribet ordernya,” keluhnya. Walau begitu, decal ala Alpina-nya sudah cukup memberikan visual dahsyat. Berbeda dari yang lain. (mobil.otomotifnet.com) 


 Data Spesifikasi :
Kepala silinder Hartge H27, per klep Hartge, klep Hartge, piston Hartge, setang piston Hartge, air filter Hurricane, velg Alpina 17x(8,5+9,5) et 13 (depan) et 24 (belakang), ban Dunlop Lemans 215/50/R17 & 225/50/R17, sokbreker depan Gabriel, sokbreker belakang Boge, bemper add on BBS, cat Alpine white by Sikkens, stiker replika Deko Set Alpina, wiper lamp, wiper sayap SWF, kepet OEM E28, sunroof Webasto OEM, sein fender E36, antena Hirschmann, muffler Boyessen, head unit Pioneer DEH-P6850MP, tweeter DLS, speaker belakang Blaupunkt, power amplifier Solobaric SL-4200, subwoofer 12 inci Cliff Design, stik equalizer Blaupunkt BEQ-S2, jok Recaro LS’84, headrest Recaro LS’81, ducktail custom M-Technic, rear brake lamp Hella, map lamp E34

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa