Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bawa Helm Boncenger Jangan Sampai Ganggu Pengendara!

billy - Jumat, 1 April 2011 | 09:01 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

 Diletakan di tangan bikin refleks berkurang
Semua
pengendara motor di Tanah Air pasti pernah bawa pembonceng alias boncenger. Perangkat pengaman dan pelindung kepala atau helm wajib dibawa lebih dari satu. Tujuannya agar keduanya, rider dan boncenger aman selama di perjalanan.

Meski banyak yang paham akan hal itu, sayangnya masih ada pengendara tidak tahu menempatkan posisi peranti pengaman kepala boncenger. Bahkan saking tak peduli sama keselamatan diri sendiri dan orang lain, helm digantung di tempat berbahaya. Kejadian ini kerap terjadi ketika si rider hanya bertugas mengantar boncenger dan kembali membawa helm si boncenger.

Contoh paling fatal, ada pengendara mengkaitkan tali helm di lengan kiri. Padahal tangan kiri-kanan berikut jari-jari, punya tugas penting mengendalikan kemudi dan rem agar motor tetap stabil dan lincah di jalan.

“Kalau salah satu tangan diberi beban, maka ruang dan gerak lengan saat mengemudi makin terbatasi. Bahaya buat pengendara ketika terjadi situasi yang membutuhkan refleks, menghindar atau saat menikung,” ujar Joel Deksa Mastana, Instruktur Safety Riding.

Selain gantung helm di tangan, ada juga pengendara yang menempatkan helm di ujung setang kiri atau di kaca spion. Hal ini kerap dilakukan pengendara bebek yang menggunakan kopling semi otomatis. Di mana bagian kiri setang tidak ada tuas kopling atau rem belakang seperti skubek.

Beda lagi yang dilakukan para pemilik motor sport. Lantaran tidak mungkin menempatkan helm di ujung setang sebelah kiri, pemilik justru menempatkannya di gantungan kunci pengaman helm yang ada di rangka belakang sebelah kiri.

“Padahal tugas utama kunci pengantung helm, idealnya digunakan hanya pada saat motor parkir. Sebab posisi helm saat digantung sangat dekat dengan roda belakang, gir juga suspensi belakang. Jadi riskan terbetur waktu jalan,” kata Joel.

Kejadian ini pun akan menyebabkan helm menjadi rusak. “Nggak sengaja, saat motor berjalan, helm kesenggol dan bikin baret kaca,” ungkap Joel.

Pengendara bebek biasa menempatkan helm di ujung jok, lalu diapit kaki. “Bahayanya, kalau pengendara memerlukan pengereman mendadak, dipastikan bakal susah, karena di satu sisi dia akan mengamankan helmnya dulu. Ini refleks saja,” tambah Rizky Mario, salah seorang pemerhati biker.

Helm boncenger tidak boleh ditaruh sembarang dimaksudkan agar pengendara tetap enjoy selama berkendara, terlebih saat membawa pembonceng. Syarat seorang pengendara tetap nyaman di jalan. Selain tidak terbebani posisi penempatan helm, rider juga harus memahami dan menguasai ukuran dimensi motor yang dibawa saat itu.

“Idealnya, mereka harus tahu lebar dan panjang maksimal motor dari depan hingga belakang. Patokan lebar motor biasanya di setang atau kaca spion. Sedang panjangnya dari sepatbor depan hinggga belakang. Ini wajib dipahami semua pengendara,” kata Rizky.

Nah, jika pengendara sudah paham dan terbiasa akan ukurannya, pasti jadi sedikit kagok begitu ada tambahan dimensi seperti gantung helm di tangan atau tambahan boks bagasi. Itu akan terasa pada motor menikung, menyalip atau saat berhadapan dengan motor lawan di jalur sempit.

Mau dibuktikan?


 Tali jaring lebih aman
Diikat Jaring Paling Aman

Pengendara terkadang tidak sering juga bawa boncenger. Makanya mereka suka repot begitu bawa helm cadangan saat dibutuhkan mendadak. Alhasil, peranti pelindung kepala kedua ditaruh di tempat yang tidak tepat.

Dalam kondisi kepepet, helm cadangan bisa ditempatkan di tengah motor. Seperti motor sport, taruh di atas tangki atau di depan perut sambil diikat tali dan dijepit paha.

“Tapi kalau motor bebek, helm taruh di rangka tengah dengan mengakitkan tali helm di gantung yang ada di bawah jok,” terang Joel Deksa Mastana.

Tapi kalau mau lebih aman, saran pria yang kerap memberikan ilmu safety riding ke Polisi ini lebih baik helm cadangan taruh di jok belakang.

Lalu helm cadangan tadi dibungkus pakai jaring tali berbahan karet yang bayak dijual di toko variasi. “Pakai tali jaring lebih kuat terikat dan tidak mudah goyang saat kena getaran,” imbuh Joel.  (motorplus-online.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa