Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mengapa Honda CBR250R Pakai DOHC dan Roller Rocker Arm?

Editor - Senin, 1 November 2010 | 09:09 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET – Teknologi mekanisme katup model DOHC (Double Over Head Camshaft) bukan lagi barang baru. Teknologi ini banyak diadopsi pada motor berkarakter kencang seperti generasi sebelumnya, Honda CBR150. Lewat rancangan DOHC, memungkinkan memasang 4 klep yang ampuh mendukung efisiensi pembakaran.

Uniknya, cylinder head CBR250R selain mengadopsi DOHC tapi masih memasang rocker arm model roller. Berbeda dengan adiknya, Honda CBR150 sudah tidak lagi menggunakan rocker arm. Noken as langsung menekan klep.

So, jika melihat perkembangan teknologi mekanisme katup, apa yang dilakukan para insinyur Honda pada rancangan CBR250R agaknya terlihat sedikit mundur. Karena aplikasi rocker arm ditengarai kurang bagus untuk putaran tinggi karena menimbulkan efek floating.

Mengapa demikian? Mari kita telisik mulai dari mekanisme katup model kuno. Awalnya, noken as (camshaft) berada di bawah dan untuk menggerakkan klep yang posisinya di samping head menggunakan push rod. Tipe ini dinamakan side valve (SV). Seperti dipakai pada Honda CG (era 70-an).

Selanjutnya tipe OHV (Over Head Valve) atau OHC (Over Head Camshaft). Push rod sudah dihilangkan karena noken as sudah ditempatkan di atas kepala silinder. Tapi masih menggunakan rocker arm.

Lalu untuk menghilangkan efek floating di putaran tinggi, rocker arm dihilangkan. Dan untuk memasukkan jumlah campuran bahan bakar ke dalam silinder lebih banyak, digunakan dua camshaft alias twin cam (DOHC).

Lantas, mengapa CBR250R masih menggunakan roller rocker arm? Tetsuo Suzuki, Managing Director Chief Operating Officer for Motorcycle R&D Center, dalam rilisnya mengatakan bahwa aplikasi roller rocker arm pada mesin DOHC adalah yang pertama di dunia.

Bobot rocker arm tetap ringan karena menggunakan shim (bukan setelan klep manual). Ketegangan pegas klep juga bisa disetting lebih ringan sehingga gesekan dan tekanan saat mesin berputar menjadi sangat kecil. Hal ini sangat mendukung untuk mesin putaran tinggi.

Selain itu, desain head ekstra kompak dengan sudut port in/ex, sudut klep dan bentuk ruang bakar dirancang khusus menunjang performance. Bahkan untuk memudahkan perawatan, saat penggantian shim tidak perlu melepas noken as. Coba bandingkan dengan CBR150 saat mengganti shim. Agak repot bukan?

Penulis : AZ
Foto : Honda

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa