Jakarta - Niatan KIA untuk menantang SUV kompak dari tetangga senegaranya, Hyundai New Tucson semakin dekat saja. Pemegang mereknya, PT KIA Mobil Indonesia siap meluncurkan All New Sportage bulan April tahun ini.
Asiknya lagi, secara harga KIA membuka banderol dengan penawaran yang lebih rendah dari pesaingnya Hyundai New Tucson, yakni mulai dari Rp 260 Jutaan!
Akan ada dua tipe yang ditawarkan KIA, yakni All New Sportage transmisi manual seharga Rp 260 Juta dan All New Sportage transmisi otomatis seharga Rp 290 juta. Harga yang menggoda untuk sebuah SUV kompak bukan?
"Ya, bulan April ini All New Sportage akan diluncurkan," buka Direktur Marketing PT KIA Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono.
All New Sportage akan dipasarkan dalam bentuk CKD, bermesin 2.0 liter bensin. Dengan segudang fitur yang tersemat, tentunya bila tidak 'dipangkas' PT KMI, akan membuat All New Sportage sangat kompetitif dipasaran.
Hasilnya terbukti, meski baru melihat tampang dan fitur yang disediakan, sudah banyak konsumen yang tertarik untuk membelinya. "Sekitar 25 orang sudah membuat SPK, padahal belum tau harga resminya," tambah Hartanto.
Melihat indikasi tersebut, PT KMI pun akan mengantisipasi agar konsumen tidak perlu inden, salah satunya dengan mengimpor lebih awal agar konsumen tidak sampai inden terlalu lama. (mobil.otomotifnet.com)
Asiknya lagi, secara harga KIA membuka banderol dengan penawaran yang lebih rendah dari pesaingnya Hyundai New Tucson, yakni mulai dari Rp 260 Jutaan!
Akan ada dua tipe yang ditawarkan KIA, yakni All New Sportage transmisi manual seharga Rp 260 Juta dan All New Sportage transmisi otomatis seharga Rp 290 juta. Harga yang menggoda untuk sebuah SUV kompak bukan?
"Ya, bulan April ini All New Sportage akan diluncurkan," buka Direktur Marketing PT KIA Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono.
All New Sportage akan dipasarkan dalam bentuk CKD, bermesin 2.0 liter bensin. Dengan segudang fitur yang tersemat, tentunya bila tidak 'dipangkas' PT KMI, akan membuat All New Sportage sangat kompetitif dipasaran.
Hasilnya terbukti, meski baru melihat tampang dan fitur yang disediakan, sudah banyak konsumen yang tertarik untuk membelinya. "Sekitar 25 orang sudah membuat SPK, padahal belum tau harga resminya," tambah Hartanto.
Melihat indikasi tersebut, PT KMI pun akan mengantisipasi agar konsumen tidak perlu inden, salah satunya dengan mengimpor lebih awal agar konsumen tidak sampai inden terlalu lama. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR