Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bingung Pilih Bahan Bakar? Bikin Saja Premium Plus Atau Extra

Editor - Senin, 8 Maret 2010 | 06:46 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Bingung memilih bensin? Setidaknya satu kali pertanyaan ini pernah melintas di benak Anda ketika akan mengisi bahan bakar bukan.

Di satu sisi, bahan bakar bersubsidi tetap menggiurkan dengan harganya yang lebih ekonomis. Namun keinginan memberikan yang lebih baik buat besutan kesayangan juga kerap muncul.

Hal inilah sebenarnya cukup krusial. Kesampingkan semua rencana Anda belanja pintar komponen cepat edar (baca: fast moving), yang paling sering dibayarkan buat operasional kendaraan adalah bahan bakar, kan? Wah, musti lebih smart lagi pemilihannya.

Oke, lantas musti pilih yang mana?  Pernahkah terpikir punya bensin pribadi berlabel  Premium Plus atau Premium Extra?

PERFORMA  DAN KONSUMSI

Tentu perlu perhitungan lain dari sekadar membandingkan harga per liter bensin oktan rendah dan oktan tinggi. Tentu lebih murah Premium ketimbang Pertamax atau Pertamax Plus bukan?

Ambil contoh, mobil Anda cukup direkomendasikan dengan Premium. Apakah cukup menguntungkan kalau pakai Pertamax atau Shell Super? Mari kita telaah secara komprehensif. Karena efek domino alias rentetan perbedaan hasilnya bisa kita prediksi.

Hasil tes OTOMOTIF terhadap bahan bakar beroktan 95 (edisi 30/XIX) memberikan hasil cukup menggembirakan. Meski dipakai pada kendaraan peminum Premium, memberikan hasil bagus. Baik dari performa maupun konsumsi bahan bakar.

Dari data tes terhadap Honda Freed, akselerasi 0-100 km/jam 12,3 detik dipertajam 0,4 detik dari standarnya 12,7 detik. Konsumsi pun lebih irit (17,5 km/liter), dari standarnya 17,0 km/liter dengan kecepatan konstan 100 km/jam.

Itu hasil spontan saat Anda menuang bahan bakar berbeda ke tangki bensin. Efek lanjutannya pun masih ada. Hasil pembakaran tentu lebih sempurna dengan bahan bakar oktan tinggi. Terbukti dari performa naik dan konsumsi turun. Karakter ini juga terbaca dari hasil uji emisi.

Pada edisi 26/XIX dan 27/XIX, dilakukan tes emisi terpisah terhadap Avanza dengan sistem injeksi closed loop dan open loop. Tes pertama pada Avanza Euro 2, injeksi closed loop, memang tidak terbaca perubahan angka CO dan HC. Soalnya hasil CO 0,04% dan HC 50 ppm tanda emisi sangat bagus dengan hadirnya catalyic converter.

Namun hasil dari tes emisi sistem injeksi open loop memberikan hasil signifikan pada tiap bahan bakar. Terjadi perubahan CO dan HC setelah penggantian Premium ke bensin oktan tinggi. Premium (CO 0,47% dan HC 144 ppm), diganti Pertamax (CO 0,38% dan HC 121 ppm), Pertamax Plus (CO 0,41% dan HC 134 ppm), Shell Super (CO 0,50% dan HC 138 ppm) dan Super Extra (CO 0,32% dan HC 139 ppm).

Sudah lebih bertenaga, irit dan bersih emisi pula. Memang tak bisa dielakkan, bensin beroktan lebih tinggi memberikan hasil lebih baik.

No caption
No credit
No caption

Konsumsi bisa lebih irit
No caption
No credit
No caption

Mencampur oktan 95 dengan premium bisa menghasilkan bensin oktan 92
No caption
No credit
No caption

Perbedaan terasa spontan setelah menuang bensin berbeda

Hasil uji emisi pun lebib bersih

MIXING

Urusan harga, bensin oktan tinggi memang masih terkait cukup jauh dari Premium yang Rp 4.500 per liter. Sebut saja penjualan di ibukota, Pertamax Rp 6.600, Pertamax Plus Rp 7.100, Shell Super Rp 6.550 dan Super Extra Rp 7.300. 

Masih bisa dapat bahan bakar oktan 92 lebih murah, lo. Sebut saja Premium Plus atau Premium Extra. Bagaimana caranya?

Hasil tes oktan akhir tahun lalu dengan Zeltex ZX 101 milik PT Catur Bangun Putran (CBP) di Rawamangun, Jaktim, tercatat Premium (89,7), Pertamax (92,0), Pertamax Plus (95,5), Shell Super (92,6), Shell Super Extra (95).

Jika melakukan mixing (mencampur) Premium dengan oktan 95, bisa didapat hasil empiris, oktan 92. “Maksudnya, bisa dihitung sederhana dengan ditambah lalu dibagi dua,” ujar Gazy Amin, direktur CBP. Contoh, Premium dicampur Pertamax Plus (89,7 + 95,5):2= 92,6.

Maka, budget belanja per liter bensin campuran itu pun bisa dihitung dengan cara yang sama. Coba campur satu banding satu Premium dengan oktan 95, misal Pertamax Plus, maka didapat bensin Premium Plus oktan 92 dengan harga (4.500 + 7.100):2 = Rp 5.800.

Atau Premium campur Shell Super Extra (4.500 + 7.300):2= Rp 5.900. Dapat deh jenis bensin baru, sebut saja Premium Extra. Gimana, menarik bukan?

Penulis/Foto: Manut / F.Yosi

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa