AUSTIN - Jika di MotoGP pembalap tercepat acapkali dijuluki dengan Fantastic Four, di Moto2 pun ada julukan itu awalnya sama namun performa dua seri lebih menonjol Johann Zarco-Sam Lowes-Jonas Folger maka julukan yang tepat adalah "Three Musketeers of Moto2".
Performa Sam Lowes merebut pole position dan sempat melakoni balapan yang apik. Nahas Lowes melakukan kesalahan yang membuatnya harus finish runner-up.
Johann Zarco menunjukkan performa bagus setelah terhuyung-huyung di Moto2 Seri 1 Qatar. Johann Zarco bangki dan tampil mendikte di Argentina dan mendulang kemenangan membuat Johann Zarco masuk bursa kandidat kuat juara dunia musim ini.
Jonas Folger di sesi tes pramusim Moto2 tampil spartan. Bahkan di sesi latihan bebas dan kualifikasi acapkali kencang. Sayang inkonsistensi di saat raceday menjadi titik balik performanya di Moto2. Namun sejalan waktu dan adaptasi tak menutup kemungkinan Jonas Folger tetap bakal wara-wiri di podium Moto2 musim ini.
Sebenarnya ada nama lain yang pantas masuk bursa kandidat juara dunia Moto2 musim ini. Sebut saja Alex Rins, Thomas Luthi dan Franco Morbidelli.
Ketiga pembalap ini di dua seri, Qatar dan Argentina, tampil kurang konsisten. Thomas Luthi di seri pertama dapat durian runtuh jadi juara seri karena banyak joki yang diganjar penalti tambahan waktu karena jump start.
Alex Rins masih berkutat dengan problematika settingan motor yang kurang klop di saat latihan, kualifikasi dan balapan. Sehingga membuat penampilannya harus tercecer di barisan tengah.
Franco Morbidelli yang menjadi tandem Alex Marquez di tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS tampil menawan. Namun kerap melakukan kesalahan sendiri di paruh kedua lomba.
Paling tidak di Moto2 para front runner memang ada beberapa pembalap. Namun yang mungkin langganan menembus podum adalah Three Musketeers yang terdiri Johan Zarco, Sam Lowes dan Jonas Folger.
Terkecuali bila pembalap lain bisa memperbaiki atau beradaptasi cepat, maka julukan Three Musketeers of Moto2 bisa saja berubah.
Ya bisa saja begitu karena persaingan di Moto2 bisa dikatakan amat ketat dan bisa saja di setiap seri dimenangi oleh pembalap yang berlainan. (otomotifnet.com)
| Editor | : |
KOMENTAR