Empat tahun lelu di Geneva Motor Show 2012 Koenigsegg untuk pertama kalinya memamerkan inovasi mereka. Bukan model terbaru melainkan komponen baru yang melekat pada versi update dari hypercar mereka, Agera S. Inovasi tersebut adalah velg dengan material carbon fiber.
Setahun kemudian velg ini sudah masuk jalur produksi dan menjadi komponen standar di Agera S. Ini membuat produsen hypercar asal Swedia itu menjadi pabrikan pertama di dunia yang melengkapi mobil produksinya dengan velg carbon fiber.
Velg inovatif ini diproduksi Koenigsegg menggunakan teknologi Aircore system yang dimilikinya. Pada model pertamanya ini fungsi menjadi konsenstrasi utama Koenigsegg untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diterapkan secara benar dan aman. Itu sebabnya desain velg carbon fiber di Agera S ini terbilang biasa-biasa saja: five spoke lurus dan rata.
Penggunaan material carbon fiber untuk velg memberi sejumlah keuntungan. Terutama adalah bobotnya yang sangat ringan tanpa mengurangi kekuatannya. Dibanding material logam, serat karbon mampu mengurangi bobot sebesar 5 kg untuk setiap velg. Dengan begitu diperoleh keuntungan unsprung weight sebesar 20 kg. Angka yang sangat menentukan untuk sebuah hypercar seperti Koenigsegg.
Satu-satunya komponen metak yang digunakan di velg ini adalah pentil dan penutup baut di tengah. Kombinasi dengan suspensi khusus bikinan Öhlins membuat performa hypercar ini meningkat tajam baik dalam akselerasi, handling, maupun pengereman.
Regera
Setelah berpengalaman selama tiga tahun memproduksi velg eksotis ini, Koenigsegg mengembangkan teknologinya untuk diterapkan pada model terbaru mereka: Regera. Hypercar hybrid ini rencananya dilengkapi velg carbon fiber sejak awal diproduksi.
Teknologi Aircore yang digunakan untuk memproduksi velg non-metal ini sudah jauh berkembang sehingga pabrikan Swedia itu berhasil membuat desain yang lebih advanced. “Dibanding yang pertama di Agera S, model baru ini sudah mengalami pengembangan desain karena kami sudah menguasai teknologi pembuatannya,” kata Christian von Koenigsegg. Seperti terlihat, velg Regera ini memiliki desain meliuk-liuk yang atraktif.
Selain karena penguasaan teknologi pembuatan, desain velg ini dimungkinkan karena material serat karbon. Jika menggunakan material velg metal yang paling ringan sekalipun tak akan bisa diperoleh hasil yang sama, karena velg menjadi terlalu berat atau tidak cukup kuat.
“Konstruksi serat karbon berlubang (hollow) di bagian belakang membuat kami bisa merancang dengan cara pandang yang sama sekali berbeda,” tambah Christian. Pria Swedia ini juga mengatakan bahwa sekarang desain sudah menjadi faktor penting dalam pembuatan velg carbon fiber ini karena fungsi sudah dapat terpenuhi dengan baik.
Sedikit menyinggung produk terbaru Koenigsegg ini, Regera merupakan hypercar hybrid yang dilengkapi mesin 5.000 cc V8 twin turbo yang dibantu oleh tiga motor elektrik. Output total yang dihasilkan sistem hybrida ini mencapai hampir 1.500 hp (tepatnya 1.479 hp), dengan torsi super sebesar 1.986 Nm.
Power sebesar itu mampu melontarkan Regera untuk beakselerasi dari diam ke 100 km/jam hanya dalam 2,8 detik, dan hypercar ini akan terus melesat sangat kencang hingga mencapai top speed 402 km/jam. Semua ini juga dimungkinkan berkat penggunaan sistem direct drive rancangan Koenigsegg sebagai pengganti transmisi konvensional.
Setelah Koenigsegg menjadi produsen pertama yag melengkapi produknya dengan velg serat karbon sebagai standar, Ford akan menyusul dengan menawarkan velg carbon fiber sebagai opsi tambahan di supercar-nya, Ford GT. Sebagai aksesori, beberapa produsen velg aftermarket juga sudah menawarkan produk dengan material carbon fiber, di antaranya ESE Carbon Company, Carbon Revolution, dan Dymag.
| Editor | : | andy |
KOMENTAR