Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

All New Chevrolet Trailblazer LTZ First Drive Review, Terasa Seperti Di Tengah-Tengah

Fransiscus Rosano - Minggu, 12 Maret 2017 | 09:23 WIB
Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer
rian
Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer

Jakarta - Usai memperkenalkan All-New Trailblazer kepada sejumlah media di Palm Hills Golf, Sentul (22/2), kami mencobanya untuk waktu yang singkat, di atas aspal dan di atas tanah.

Menurut kami, gelar yang cocok untuk Trailblazer facelift ini adalah ‘in between’ atau ‘di antara’.

Mengapa? Simpel, hampir setiap parameter darinya ada di tengah-tengah SUV ladder frame lainnya di Indonesia. Tentu, maksud kami adalah All New Toyota Fortuner dan All New Mitsubishi Pajero Sport.

Sebelum memulai, kami menggunakan remote start engine dari luar.

Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer
rian
Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer
Tombol fisikal 'rugged feel' sangat mudah digunakan saat mengemudi, ala Amerika banget nih. Sayang, detail di tombol tersebut seperti font yang digunakannya tidak serapi lainnya

Prosesnya mudah. Seperti Civic, cukup kunci mobil terlebih dahulu, kemudian tahan tombol Engine Start di remote selama sekitar 3 detik, maka mesin 2.5 L Duramax dengan VGT akan menyala tanpa siapa pun di dalam kabin.

Takut ada maling? Tenang, meski mesin sudah menyala, masih butuh kunci untuk membuka pintunya kok. Sayangnya karena belum ada passive keyless entry, masih butuh tekan tombol di remote lagi untuk membuka kunci pintunya.

Masuk ke dalam, SUV dengan ground clearance 221 mm ini sudah menyediakan side step. Untunglah, karena bodinya terasa sangat tinggi, sehingga tak terlalu sulit untuk menapak dengan side step yang sudah tersedia bahkan dari varian LT tersebut.

Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer
rian
Kualitas interior, cara berkendara hingga bantingan lebih terasa di antara SUV ladder frame yang lebih populer
Kaca depan akan turun sedikit sekitar 5 cm ketika pintu dibuka dan kembali naik saat pintu ditutup seperti mobil frameless, untuk memastikan selalu tertutup rapat

Untuk varian LTZ yang kami coba, jok pengemudi sudah elektrik, meski memang pengaturannya hanya 6-arah sehingga pengatur ketinggian hanya bisa diubah bagian belakangnya saja.

Untuk tester kami setinggi 175 cm, posisi terendahnya pun terasa sangat tinggi sehingga memberikan rasa commanding view seperti SUV ladder-frame lainnya.

Yang kami persoalkan, pengaturan setir telescopic belum tersedia. Itu pun, posisi setir terlalu dekat dengan dasbor, sehingga lebih sulit memberi posisi mengemudi yang ergonomis.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa