Dari hasil pengujian kami, saat mobil dikendarai di jalan yang tidak rata atau sedikit rusak, bantingannya bisa dibilang tak jauh berbeda dengan sokbreker standar yang masih menggunakan oli.
Namun ketika melewati speed trap pada kecepatan yang agak tinggi, baru terasa deh respon soknya (rebound maupun compression) lebih mantap dan stabil.
Tapi ketika melewati polisi tidur yang agak tinggi dan curam, saat ban belakang telah melewati polisi tidur tersebut, bagian belakang mobil seperti jatuh tiba-tiba.
Nah, ini yang kerap diasumsikan bantingan soknya keras.
(Baca Juga: Ini Cara Pilih GPS Tracker Yang Aman dan Benar, Super Spring Kasih Triknya)
Padahal menurut kami, hal itu karena sokbrekernya cepat meredam tendangan balik per.
Jadi, ketika soknya menekan kala melewati polisi tidur, begitu kelar lewat polisi tidur, per akan mendorong balik kaki-kaki yang ditopangnya.
Nah, saat itu lah sokbreker meredam tendangan balik per, agar kaki-kaki tidak terlalu cepat mengayun turun. DiC / OTOMOTIF
Editor | : | Panji Nugraha |
Sumber | : | Tabloid OTOMOTIF |
KOMENTAR