Otomotifnet.com - Sudah tahu belum jika transmisi CVT Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Bensin menyimpan perbedaan.
Khususnya pada sistem dan cara kerja keduanya.
Detailnya pernah disampaikan Didi Ahadi, Dealer Technical Support Department Head PT Toyota-Astra Motor (TAM) beberapa waktu silam.
"Walau ada nama CVT tapi secara sistem kerja transmisi keduanya sangat jauh berbeda," kata Didi (3/1/23).
Dari namanya saja, transmisi CVT Toyota Kijang Innova Zenix Bensin dan Hybrid itu berbeda.
Kalau transmisi CVT di Kijang Innova Zenix Bensin namanya Direct Shift-CVT.
Sedangkan di Kijang Innova Zenix Hybrid namanya e-CVT (Electric CVT).
"Tipe bensin, CVT-nya ada launch gear dan sepasang puli yang dihubungkan dengan sabuk baja untuk menyalurkan tenaga," terang Didi.
"Kalau e-CVT ini menggunakan dua buah motor listrik atau Motor Generator (MG1 dan MG2) untuk menggerakkan roda mobil," tambah Didi.
Perbedaan konstruksi atau sistem ini membuat cara kerja kedua transmisi matik ini juga berbeda.
Mari kita bedah satu-satu
Direct Shift-CVT Kijang Innova Zenix Bensin
Mirip CVT normal, Direct Shift-CVT dibekali sepasang puli (puli primer dan puli sekunder) yang dihubungkan sebuah sabuk baja sebagai penggeraknya.
Kedua sisi masing-masing puli bisa bergerak ke kanan atau ke kiri sehingga lebar kedua puli bisa berubah (melebar atau menyempit).
Perubahan tersebut otomatis mengubah diameter sabuk di kedua puli dan rasio gigi yang dipakai.
Bedanya dengan CVT normal, Direct Shift-CVT dibekali launch gear yang fungsinya seperti gigi satu di transmisi manual.
Launch gear ini akan bekerja dari saat mobil diam hingga mulai bergerak atau berakselerasi.
Ketika sudah melaju di kecepatan tertentu, launch gear ini akan dinonaktifkan dan giliran bekerja adalah sepasang puli tadi.
e-CVT Kijang Innova Zenix Hybrid
Kalau e-CVT menggunakan dua buah motor listrik atau Motor Generator (MG1 dan MG2) untuk menggerakkan roda mobil.
Mesin bensin dan kedua Motor Generator ini (MG1 dan MG2) dihubungkan oleh satu set sistem gigi planet (Planetary Gear System) yang biasa disebut Power Split Device.
Kedua motor generator ini yang mengontrol kecepatan dari sistem gigi planet dan rasio gigi terbaik berdasar input dari beragam parameter/sensor yang membaca kondisi jalan, injakan pedal gas, putaran mesin dan kecepatan mobil.
Hal ini yang membuat e-CVT memiliki rasio gigi yang tidak terbatas (infinite gear ratios) seperti transmisi CVT lainnya.
Selain itu, kedua Motor Generator ini gak cuma mengatur kecepatan gigi planet, tapi juga sejumlah fungsi lain.
MG1 yang berukuran lebih kecil dan menempel pada mesin bensin berguna buat menghidupkan mesin (starter), mengisi listrik baterai traksi.
MG2 yang ukurannya lebih besar juga gak cuma berfungsi sebagai motor penggerak utama roda mobil, tapi juga membantu menyediakan torsi tambahan saat akselerasi, melaksanakan tugas pengereman energi regeneratif (regenerative braking), dan menjalankan mobil saat mode EV (Electric Vehicle).
Beragam tugas dan kombinasi pekerjaan kedua Motor Generator di Toyota Kijang Innova Zenix ini diatur oleh Power Control Unit (PCU).
Interaksi harmonis antara mesin dan e-CVT ini menghasilkan respons mobil yang sigap, halus, dan efisien dalam mengolah bahan bakar.
Baca Juga: Amit-amit Kalau Kejadian, Derek Innova Zenix Secara Ngaco Bikin Nangis Gulung-gulung
Editor | : | Iday |
KOMENTAR