OTOMOTIFNET - Hampir semua skutik di Tanah Air menganut sok tunggal di belakang. Nah walau rancang bangun sudah oke, beberapa pengguna Honda Vario kerap merasakan sedikit kekurangan.
“Saat dipakai nikung pada kecepatan tinggi, bagian belakang geol-geol,” buka Holy pembesut Vario edisi 2008. Setelah ditelusuri, ternyata masalah ada pada bagian konstruksi kaki-kaki buritan! Terlebih karena Holy sudah mengaplikasi sok racing aftermarket.
Lha emang pengaruh? “Jelas! Rebound sok lebih keras memaksa link engine mounting bergerak. Jangankan pakai sok racing, di skutik lain gejala geol-geol kerap dirasa walau keadaan kaki-kaki masih standar,” beber Julius Jhonny dari bengkel Jhonny Holle Motor (JHM).
Nah buat yang merasakan hal serupa di Vario bersokbreker racing dengan hard rebound, Om Jhon (sapaan akrab Julius) punya trik jitu buat mengatasinya, yakni mengaplikasi arm sokbreker (AS) bawaan Honda Airblade (gbr.1). Khasiatnya 3 in 1, yakni handling, performa dan gaya.
Gbr 1 | Gbr 2 |
Gbr 3 | Gbr 4 |
Pada dasarnya, pemasangan AS bertujuan untuk mengisi kekosongan pada titik tumpu beban yang ada di sisi kanan motor atau sisi knalpot (gbr.2). Walau sok yang dipakai tetap satu, namun gerak naik turun buritan akan lebih center kalau pakai AS,” jelas Om Jhon sambil bilang, “Ini efek pertama!”
Oke lanjut, berikut ilustrasi cara pasang dari Om Jhon. Pertama, part yang harus disediakan yakni AS, 2 buah bos, satu set as roda belakang berikut gear comp. final dan gear counter yang semuanya dari bawaan Airblade. Dua item terakhir diperlukan karena pemasangan AS menuntut as roda belakang lebih panjang.
Susah dapetin barangnya? Jangan khawatir sebab Om Jhon sudah menyediakan parts tersebut seharga Rp 1,3 juta berikut pasang. Oh iya, final gear comp yang menyatu sama as roda bawaan Airblade punya ukuran 44 mata. Itu artinya lebih berat satu mata dari bawaan standar Vario yang punya 45 mata.
Efeknya? Tarikan atas Vario saat pakai as milik Airblade jadi lebih gahar karena perbandingan rasio lebih berat satu mata,” tambah mekanik ramah ini yang lagi-lagi bilang, “Ini efek kedua!”
Oke balik ke cara pasang ya! Setelah komponennya lengkap, bagian pertama yang harus dibuka yakni rumah girboks CVT yang ada di antara blok CVT dan pelek belakang pakai kunci 10 lalu ganti gear counter dan final gearnya, lalu pasang as roda belakang.
Nah sampai sini, bagian as roda belakang akan keluar lebih panjang 4,8 cm dari lubang tengah pelek. Lanjut, tinggal pasang AS baru yang dimaksud pada dudukan asli knalpot bawaan standar yang diikat pakai baut 12 mm (gbr.3).
Nah sedang urutan pemasangan pada bagian as roda yakni pelek, bos, arm sokbreker, bos dan baut as roda (gbr.4). Terakhir jangan lupa kencangkan baut as roda itu dengan bantuan kunci 24 mm. “Sudah kelar? Coba lihat dari kejauhan! Itu efek ke tiganya!” tutup Om Jhon
Penulis/Foto: Atenx / Atenk
Editor | : | Editor |
KOMENTAR