Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mobil Mesin Bensin dan Diesel Stop Produksi Cuma Menunggu Waktu, Tak Perlu Disuntik Mati

Joni Lono Mulia - Kamis, 24 Mei 2018 | 11:18 WIB
Produksi dan penjualan mobil konvensional tak perlu dibatasi menurut Gaikindo
Kompas.com/Aris FH
Produksi dan penjualan mobil konvensional tak perlu dibatasi menurut Gaikindo

Otomotifnet.com - Gaikindo atau Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia yang merupakan wadah pabrikan mobil di Indonesia menentang wacana penghentian penjualan mobil konvensional bahan bakar minyak (BBM) fosil pada 2040.

Hal itu seperti diungkapkan Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi,  perihal penjualan mobil mesin bakar nggak perlu .

Satu waktu, mobil konvensional bisa mati secara alamiah.

"Kalau suatu saat harga bensin jadi Rp 1 juta, mobil ini akan mati pelan-pelan," kata Yohanes Nangoi di Jakarta, (23/5/2018).

(BACA JUGA: Ketangkep, Ketahuan Nyolong Motor, Maling Cewek Ditinggal Kabur Maling Cowok)

Adanya wacana penghentian mobil konvensional dilatarbelakangi keinginan untuk mulai menggalakan pemakaian mobil listrik.

Mobil konvensional itu kendaraan yang tenaga penggeraknya dari mesin bakar yang membutuhkan bahan bakar fosil atau dari hasil tambang, seperti bensin dan solar.

Namun Nangoi menilai memajukan mobil listrik tak perlu sampai mematikan kendaraan jenis lain.

Sebab keduanya bisa berjalan beriringan.

(BACA JUGA: Pesaing CR-V Ini Punya Masalah Di AC, Jangan Keburu Salahkan Freon)

Ilustrasi mobil listrik Nissan Leaf, teknologi mobil masa depan pakai mesin listrik
Agun/GridOto.com
Ilustrasi mobil listrik Nissan Leaf, teknologi mobil masa depan pakai mesin listrik

Ia mengibaratkannya seperti mobil bertransmisi manual dan matik.

Dulu ketika baru meluncur, belum banyak orang yang langsung berminat membeli mobil matik.

Namun bukan berarti produsen otomotif langsung menghentikan produksi mobil manual.

Sebab seiring berjalannya waktu, peminat mobil tersebut kini lebih banyak ketimbang manual.

(BACA JUGA: Panik, Orang Lihat Penampakan Pocong Di Boncengan, Yang Bawa Motor Kayak Gak Sadar)

"Jadi tidak langsung manualnya dimatikan, tapi pelan-pelan dia akan mati sendiri," ucap Yohanes Nangoi.

Usulan untuk menghentikan penjualan mobil konvensional pada 2040 diketahui datang dari Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Jonan menyampaikan hal tersebut karena menilai hal serupa sudah dilakukan negara lain.

Menurut Jonan, peralihan pemakaian mobil konvensional ke listrik tidak akan pernah terealisasi, jika sebagian orang menganggap perlu watt yang besar di tiap rumah untuk pengisian daya ke mobil listrik.

Menteri ESDM Ignatius Jonan (kanan) wacanakan mobil konvensional distop 2040
Dio
Menteri ESDM Ignatius Jonan (kanan) wacanakan mobil konvensional distop 2040

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanpa Dipaksa, Mobil Konvensional Bisa Mati Sendiri"

Editor : Joni Lono Mulia

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa