Modifikasi Honda RS 125 GP Spec, Mimpi Lama Racing production

Otomotifnet - Kamis, 11 Juni 2015 | 16:07 WIB

(Otomotifnet - )



Impian memiliki motor berspesifikasi racing production untuk menemani koleksinya yang lain sudah menggebu sejak lama


Jakarta
- Bagi Arie Noviana yang gemar mengkoleksi motor sport langka, pacuan motor balap dunia RS 125 GP Spec sangat menggoda. Impian memiliki motor berspesifikasi racing production untuk menemani koleksinya yang lain seperti Aprilia RS 125 hingga Suzuki RGV 250 Lucky Strike sudah menggebu sejak lama, tapi baru kali ini kesampaian!

Motor ini sangat istimewa karena berkali-kali mencetak juara dunia lewat pembalap berbakat seperti Dani Pedrosa dan Andrea Dovizioso pada 2003 dan 2004. Melakukan debut di World Grand Prix kelas GP125 pada 1988, motor andalan HRC (Honda Racing Corporation) ini dibekali mesin 2-tak.

Memiliki kapasitas mesin 124 cc, tapi mampu menyemburkan tenaga hingga 32,3 dk pada 12.250 rpm, yang kemudian di salurkan ke roda dengan gearbox 6 percepatan. Sasisnya twin spar alumunium super ringan yang membuat total bobotnya hanya 71 kg.


Karena sudah mumpuni, pieranti pengereman tidak ada yang diubah, hanya perlu melakukan pengecekan kampas rem saat setelah dan sebelum race

“Dapat lewat teman dari Jepang. Kondisinya cukup mulus saat sampai di Indonesia,” aku pria dengan dua anak ini. Meski mulus, langkah restorasi tetap dilakukannya karena ternyata kondisi mesinnya tidak semulus yang dibayangkan.

Saat awal datang, pria yang akrab disapa Ovie ini harus merogoh kocek yang lumayan untuk menyegarkan ruang bakar. “Piston dan ring harus ganti karena sudah oblak. Inden langsung ke HRC Jepang dan mesti nunggu 4 minggu. Selain lama, harganya pun mahal. Piston saja bisa sampai Rp 3 juta,” kenangnya.

Masih mengandalkan karburator bawaan berlabel HRC, SPJ 38 Selenoid Nx4, Ovie cuma melakukan penyesuaian ukuran pilot jet dan main jet saja menyesuaikan karakter sirkuit Sentul. Kelar mesin, giliran tampilan disempurnakan. Buntut tawon yang jadi ciri khas Honda RS 125 tahun 2004 justru di-downgrade.

“Desain buntutnya banyak dipakai modifikator lokal. Sekarang pakai buntut RS 125 tahun 1998 yang lebih montok, biar gak sama dengan yang lain,” terang Ovie. Setelah kelar, Ovie memboyong RS 125 ini ke sirkuit Sentul, Bogor. Ia sedikit kaget dengan power motor kecil ini.

“Tenaganya terlalu besar, butuh orang yang punya jam terbang tinggi di sirkuit untuk menjinakkan powernya yang beringas,” jelasnya. Wow! • (otomotifnet.com)


Karbu hanya ubah pilot jet dan main jet, supaya suplai bensinnya pas


Silincer menggunakan merek JHA berbahan carbon


Buntut adopsi model Honda RS 125 tahun 1998 biar terlihat makin montok

Data modifikasi
Upside Down : Showa
Kaliper : Nissin
Karburator : SPJ 38 Selenoid HRC Nx4
Silencer : JHA Carbon
Ban : Bridgestone Battlax Slick