Honda Blade, Seting Suspensi Akali Bumpy

billy - Rabu, 29 Mei 2013 | 10:00 WIB

(billy - )


Sejarah baru di ajang Asia Road Racing Championsip dicetak Norizman Ismail. Jika biasanya podium kemenangan tertinggi di Sirkuit Sentul selalu disesaki racer asal Indonesia, di 2013 ini tidak lagi. Racer 28 tahun asal Malaysia itu dua kali juara 1 untuk di kelas Underbone 115 cc di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat (19/05).

Bersama Honda Blade pacuannya, Norizman tampil gemilang mengatur strategi kemenangan. “Sejak awal latihan, selalu fokus seting suspensi. Baik itu suspensi depan atau belakang,” ujar pria yang sedikit ngerti bicara bahasa Jawa itu. Walah..., He,he,he.

Hal itu dilakukan karena menurutnya, Sirkuit Sentul tak terlalu mulus. Ketika dipacu di kecepatan tinggi, trek terasa bumpy. Akibatnya, handling selalu goyang. “Terutama di tikungan pertama atau R1, agak teruk,” jelas Norizman.

Kali ini, tim Harian Metro Y-TEQ SCK Honda Racing (HMYTSHR) mengandalkan suspensi belakang dari Ohlins. Maka itu, sejak latihan hari jumat, ia fokus mencari seting rebound dan kompresi yang tepat buat suspensi belakang.

“Kami melakukan penggantian spring untuk suspensi belakang. Bentuk dan tinggi spring sama. Tetapi, beda kelembutan saja. Spring dibuat lebih keras agar di tikungan rolling speed motor tetap stabil,” bilang Soong Chii Keong, manajer sekaligus tunner tim (HMYTSHR).

Selain dari penggantian spring alias per, seting rebound dan kompresi juga dilakukan dari putaran adjuster dibagian atas tabung. Sedang kompresi, di bagian bawah. “Sayangnya untuk seting ini, saya serahkan ke orang Ohlins. Jadi, mereka yang tahu berapa putaran atau klik-nya” timpal Norizman.

Tak cukup suspensi belakang, suspensi depan juga diseting dari Ohlins. Tetap mengaplikasi tabung sok standar, tetapi spring diganti dari Ohlins juga. “Dari seting ini, motor lebih diam ketika dipacu di R1 meskipun saya tak kendurkan grip gas,” tambah pemilik nomor start 19 itu.

Seting suspensi beres, engine pun tak banyak diseting. Itu karena Chii Keong sudah percaya dengan keampuhan mesin yang mengaplikasi rasio kompresi mesin 12,5 : 1 ini. “Piston pakai FIM Piston diameter 51,25 mm. Pinggit piston dibuat turun dari bibir silinder blok sekitar 0,8 mm,” tutupnya. Selamat Pak Cik. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT 90 90/80-17
Ban belakang : Battlax BT39SS 100/70-17
Karburator : Uma Racing
CDI: BRT-Bintang Racing Team
Kanlpot: CJ Ipoh