Sirkuit Stadion Maulana Yusuf (Serang-Banten) yang jadi seri pertama Kejurnas MotoPrix Region 2 2013, bisa dibilang Afgan. Eh, maksudnya kayak judul lagunya Afgan yang ‘Sadis’. Maaf, itu karena karakter sirkuit yang ditawarkan tergolong bumpy dan bahkan ada beberapa bagian sedikit rusak dan berdebu. Tentunya buat menaklukkan sirkuit ini, butuh paduan seting mesin, sasis dan suspensi sempurna!
Kondisi ini, dipahami betul Teguh Nugroho alias Teguh War-Wer. Untuk menjadi kampiun di kelas MP2 alias Bebek 4-Tak 110 cc Tune-Up Seeded, racer ini dibekali tiga hal. Yaitu; rasio kompresi mesin rendah, sasis lincah dan suspensi belakang model air suspension.
Plonteng tidak ingin putaran bawah galak. Itu karena karakter War-Wer yang suka tutup gas jelang mulut tikungan dan buka gas sebelum keluar tikungan. “Power bawahnya juga sudah dapat. Hanya tinggal fokus bermain di putaran tengah ke atas saja,” sebut tunner 26 tahun itu.
Lanjut! Power atas didukung dari setingan kem yang terapkan durasi 272 derajat (in) dan 270° (ex). Durasi ini, ditemani klep Sonic diameter 28 mm (in) dan 23 mm (ex). Menurutnya, kombinasi inilah yang mampu mendukung seting putaran atas biar bisa lebih berlari.
“Ketika pertama dites di Sirkuit Mandala Krida (Jogja; Red) sebelum balap ini, seting langsung ketemu. Malah jadi enggak ragu buat perbesar power mesin. Karena Teguh bisa menaklukkan motor ini,” beber Plonteng yang juga asal Jogja.
Benar saja! Terlihat di tikungan terkahir sebelum finish. Tikungan yang bumpy, mampu dilahap mulus tanpa sliding. Padahal, grip gas sudah dibuka secara penuh.
“Saya perhatikan, motor lain coba ikuti dengan membuka grip gas lebih awal, yang ada malah ban belakang sliding terus,” senang Hasan Tandina selaku Owner tim IRM. Congratzzz..! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli 120/60-17
Ban belakang : Battlax 140/70-17
Knalpot : Suzuki GSX 400
Pelek belakang : Baros 4,5 x 17
AE Garage : 0815-9941260