REZA
First Ride Suzuki GSR750, Gampang Tembus 231 Km/Jam!
Begitu di atas 5.000 rpm jarum ‘melejit’ dan dengan mudahnya menyentuh redline
Tampangnya tak asing lagi, karena 2 tahun belakangan motor yang debutnya di dunia 2011 lalu sudah masuk kendati jumlahnya bisa dihitung jari. Desain gagah dan sporti dengan garis bodi yang serba tajam. Enggak heran banyak yang berharap Suzuki bikin versi kecilnya pakai mesin 150 cc.
Dari segi detail yang mesti dikritik hanya tabung reservoir radiator di bawah mesin kiri yang tanpa pelindung. Rawan terantuk batu tuh kendati lebih tinggi dari knalpot.
REZA
First Ride Suzuki GSR750, Gampang Tembus 231 Km/Jam!
Redaman monosoknya cukup mumpuni kendati di kecepatan tinggi. Takometer analog tetap lebih mudah dipantau dibanding digital. Mesin 4 silinder turunan dari GSX-R750 2005.
Mesin 4 silinder segaris DOHC 16 klep dengan bore x stroke 72 x 46 mm yang diusung, diturunkan dari GSX-R750 2005 dengan sedikit ubahan agar cocok dengan karakter naked bike, torsi digeser ke rpm lebih rendah.
Lanjut coba jalan. Dengan tinggi jok 815 mm, saat berhenti kaki masih bisa menapak sempurna. Posisi duduk gagah khas naked bike. Setang lebarnya memaksa tangan membuka ditambah badan sedikit bungkuk ke depan.
Kontak putar ke on nyalakan mesin, suaranya sungguh merdu saat gas dibuka, khas mesin 4 silinder. Masukkan gigi, lanjut jalan pelan menuju pit out. Lap pertama dipakai untuk adaptasi posisi duduk, juga merasakan perpindahan gigi serta gigitan rem. Selanjutnya baru gas perlahan hingga maksimal.
REZA
First Ride Suzuki GSR750, Gampang Tembus 231 Km/Jam!
Buntutnya lancip, sporti banget
Saat ngebut, ternyata posisi duduk mesti sedikit condong ke depan dan tangan mengonter setang, dilakukan biar motor berbobot 210 kg ini mudah diarahkan, kalau tidak setang sedikit melawan. Kalau sudah nyaman aksi knee down pun mudah dilakukan, karena redaman suspensinya pun karakternya cukup mendukung.Karakter mesin masih khas 4 silinder overbore. Di rpm rendah terasa kalem, mengalir smooth. Tapi begitu di atas 5.000 rpm jarum melejit dan dengan mudahnya menyentuh redline. Di trek lurus Sentul dengan torsi sebesar 80 Nm dan tenaga maksimal 105 dk, dalam kondisi aspal semi basah sehingga tutup gas jelang R1 lebih awal tembus 231 km/jam! Kalau kering pasti lebih dari itu.
Bagaimana kalau motor CBU Jepang ini dipakai harian? Tunggu laporannya kalau sudah test ride ya! (motor.otomotifnet.com)
Data Spesifikasi :
Tipe mesin: 4-stroke, 4-cylinder, liquid-cooled, DOHC
Bore x Stroke: 72 x 46 mm
Kapasitas: 749 cc
Rasio kompresi: 12,3:1
Suplai bensin: Fuel injection
Starter system: Electric
Transmisi: 6-speed constant mesh
Suspensi depan: upside downw 41 mm
Suspensi belakang: monosok link type
Pelek depan: 3,50x17, cast aluminium alloy
Pelek belakang: 5,50x17, cast aluminium alloy
Rem depan: dobel cakram
Rem belakang: cakram
Ban depan: 120/70-17
Ban belakang: 180/55-17
Kapasitas tangki: 17,5 lt
P x L x T: 2.115 x 785 x 1.060 mm
Wheelbase: 1.450 mm
Ground clearance: 145 mm
Tinggi jok: 815 mm
Bobot basah: 210 kg