First Ride Yamaha Xeon RC, Makin Responsif dan Stabil

Dimas Pradopo - Kamis, 10 Januari 2013 | 16:43 WIB

(Dimas Pradopo - )


Meski hujan seharian mengguyur Jakarta dan Bogor hari Rabu kemarin (9/1), tetap tidak menyurutkan niat kami untuk mencoba varian teranyar dari Yamaha, Xeon RC..!!! Melibas macetnya jalanan Jakarta yang makin menjadi ketika hujan turun dan menyusuri TOL Jagorawi kami jalani demi mencoba Xeon baru yang sudah dijejali injeksi ini di Sirkuit Karting Sentul, Bogor.

Meski tidak bisa maksimal karena hujan mengguyur lintasan, tapi impresi perdana bersama Xeon RC cukup berkesan. Beberapa perubahan yang dilakukan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) bisa langsung dirasakan. Simak terus ya..!

Desain

Secara desain, penyegaran paling mencolok ternyata hanya terdapat di bagian depan. Cover headlamp berubah total. Lampu utama lebih lebar, lampu senja yang tadinya di setang kini pindah ke sayap bagian samping. Meski begitu tampangnya cukup sporty dan tampil sporty dengan pilihan warna-warna ngejrenk.
Desain lampu depan dan belakang paling banyak berubah
Di balik setang, desain panel indikatornya masih serupa Xeon lama. Begitu juga dengan konsol di bawah setang yang tetap ada dua. Di bagian belakang hampir tidak ada yang berbeda, desainnya masih sebelas-dua belas. Namun stop lamp pada Yamaha Xeon RC ini berkonsep "after burner jet tail lamp", cirinya ada pada bagian dalam terdapat ornamen garis-garis tajam sehingga nampak lebih kokoh.

Desain yang baru lainnya, bisa dilihat pada desain knalpot anyar yang terinspirasi dari bentuk knalpot Yamaha T-Max. Strip sewarna bodi juga bisa ditemukan di bibir pelek. "Itu bukan stiker loh, tapi sudah dicat jadi lebih awet," terang M Abidin, GM Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Sokbraker belakang motor yang dijual Rp 15,1 juta on the road Jakarta ini juga lebih mencolok mata, bagian ulirnya di cat merah. Kesan sporty sengaja disasar. Meski standar enggak kalah keren dengan sokbraker variasi yang banyak beredar.
Sokbraker depan disetting sedikit lebih tinggi, smart lock system sangat mudah dioperasikan
Fitur dan Teknologi
Fitur yang paling baru adalah Smart Lock System dan Smart Stand Switch. Ternyata ketika digunakan sangat mudah bro..! Smart lock system atau kunci parkirnya sangat user friendly, tinggal tarik rem belakang lalu tekan ke bawah tuas smart lock system-nya. Cukup pakai satu tangan!

Smart stand switch, mengingatkan jika standar samping belum dilipat cara dengan membuat mesin tidak bisa hidup, sama seperti yang digunakan matik Honda. Bedanya ketika mesin hidup lalu standar samping dibuka, bukan cuma mesin mati tapi ada lampu indikator yang berkedip memberitahukan kalau posisi standar samping terbuka.

Sedang fitur yang lain yang ada di Xeon lama tetap dipertahankan seperti kunci kontak dengan pengaman bermagnet, juga bagasi luas yang bisa memuat helm half face.

Untuk teknologi, paling mencolok adalah aplikasi sistem injeksi bahan bakar YMJET-FI. Pasti sudah tahu kan cara kerjanya.. Injeksi ini memiliki dua katup kupu-kupu di throttle body-nya. Ketika putaran rendah hanya satu katup yang terbuka, di putaran tengah ke atas keduanya akan terbuka dan mensuplai udara lebih banyak.

Dengan aplikasi injeksi baru ini, juga beberapa penyempurnaan di mesin seperti penggunaan roller rocker arm dan sistem kelistrikan tipe AC/DC Open Circuit, tenaganya diklaim meningkat 8 persen.

Tenaganya kini ada di 8,4 kW atau sekitar 11,4 PS pada 9.000 rpm. Tapi bahan bakarnya lebih hemat hingga 20 persen. Wow..!


Handling
Duduk di atas joknya, memang terasa lebih tinggi. Ternyata Yamaha meningkatkan ground clereance-nya 10 mm, fungsinya agar enggak mentok waktu melintasi polisi tidur. Posisi setang kemudi pun di rasa pas enggak terlalu rendah dengan pijakan kaki yang masih tergolong lega.

Dibawa berkendara, karakter lincah dan ringan sangat terasa. Maklum bobot motor ini tergolong lebih ringan dan ramping dibandingkan kompetitornya. Dipakai melewati cone slalom, motor ini tidak meninggalkan karakter Xeon lama, tetap gesit melaju.

Ketika melintas jalanan rusak di sekitar parkiran Sirkuit Karting Sentul yang berbatu, terasa sekali redaman sokbraker depannya lebih lembut. Nyaman dan rebound-nya pas, tapi sayang ketika masuk ke sirkuit, hujan kembali turun. Aspal yang licin memaksa kami melaju pelan saja.

Meski begitu, tetap saja terasa kalau wheel base yang lebih panjang 3 mm, mampu memberikan sedikit tambahan stabilitas buat motor motor ini. Ketika menikung parabolik jadi lebih mantap.

Performa
Akselerasi motor ini tergolong responsif. Bukaan gas lebih enteng, tapi tetap halus asik untuk jalan pelan. Hentakannya makin terasa kalau sudah di kecepatan 50 km/jam ke atas. Mungkin, ketika kecepatan segitu kedua katup kupu-kupu di throttle body-nya sudah terbuka maksimal. Sehingga kabut bahan bakar yang masuk ke ruang bakar makin banyak.

Tapi sayang, aspal licin membuat selongsong gas yang kini mengadopsi tipe pull to pull dengan dua kabel harus segera ditutup, jangan sampai nyungsep saat masuk tikungan karena terlalu cepat. Hemmm.. Jadi enggak sabar untuk mengujinya di lintasan kering, sekaligus mengetahui konsumsi bahan bakarnya. Tunggu sesi test ride-nya ya..!!! (motorplus-online.com)