Tentunya lewat sebuah analisa, baik itu rekayasa software maupun langsung pada kem yang dibikin. Tujuannya jelas, agar kem yang dibikin memberikan performa maksimal, suara tetap halus dan awet.
Contoh yang digunakan oleh Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT) adalah software bernama Professional Cam. Software ini digunakan untuk mendesain kem sesuai kebutuhan mesin, dan didesain sangat presisi.
“Makanya kami berani memberi garansi performa lewat uji dyno, dan pasti enggak berisik, karena seperti jerk tadi dibikin seminimal mungkin,” papar kelahiran 1974 ini.
Beda lagi dengan yang dipakai Kupret atau Freddy A Gautama dari Ultraspeed Racing. Mereka menggunakan cam analizer. “Kami pakai Superflow Cam Analyzer,” terang Suhartanto, mekanik balap Astra Honda Motor yang dipercayakan riset bersama tim Kawahara.
“Dari alat ini bisa disimulasikan profil kem sampai performa yang didapat nantinya,” imbuhnya. Sementara Freddy dari Ultraspeed Racing menganalisa kem pakai alat dari Performance Trends.
Contoh yang digunakan oleh Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT) adalah software bernama Professional Cam. Software ini digunakan untuk mendesain kem sesuai kebutuhan mesin, dan didesain sangat presisi.
“Makanya kami berani memberi garansi performa lewat uji dyno, dan pasti enggak berisik, karena seperti jerk tadi dibikin seminimal mungkin,” papar kelahiran 1974 ini.
Beda lagi dengan yang dipakai Kupret atau Freddy A Gautama dari Ultraspeed Racing. Mereka menggunakan cam analizer. “Kami pakai Superflow Cam Analyzer,” terang Suhartanto, mekanik balap Astra Honda Motor yang dipercayakan riset bersama tim Kawahara.
“Dari alat ini bisa disimulasikan profil kem sampai performa yang didapat nantinya,” imbuhnya. Sementara Freddy dari Ultraspeed Racing menganalisa kem pakai alat dari Performance Trends.
Sebagai master dalam hal pembuatan kem, sebagian besar tim balap pakai karyanya, Tomy Huang memberi panduan singkat dalam memilih kem di pasaran.
Hal pertama yang disarankan adalah cari yang punya base circle besar, minimal sama dengan standarnya. Keuntungannya masih bisa dioprek lagi dan jerk pasti kecil.
Kedua, cari yang tidak berisik, yang artinya punya desain bagus dengan jerk kecil dan presisi sehingga efek jangka panjangnya lebih awet dan performa maksimal. Ketiga cari yang tetap bisa pasang dekompresi, mengapa? Biar starter tetap enteng jadi aki tetap awet.
Kedua, cari yang tidak berisik, yang artinya punya desain bagus dengan jerk kecil dan presisi sehingga efek jangka panjangnya lebih awet dan performa maksimal. Ketiga cari yang tetap bisa pasang dekompresi, mengapa? Biar starter tetap enteng jadi aki tetap awet.
OTOMOTIF
Alat analisis noken as
Bahan Kem
Kem yang digunakan pabrikan maupun yang ada di pasaran, ternyata ada 2 jenis, berdasarkan cara pengerasan (casting).
Pertama adalah iron casting. Pakai bahan besi cor biasa FC300 yang relatif lembek. Kemudian setelah jadi kem mentah, journal dibikin terlebih dahulu, lalu lobe di-hardener pakai teknik induction threatment, dengan dipanaskan 360° C dan langsung didinginkan pakai air.
“Kekurangannya ketebalan lapisan yang keras hanya sekitar 2 mm, dan setelah itu harus dirapikan ulang journal-nya,” terang Tomy.
Jenis pengerasan kedua adalah chill casting. “Saat dicetak, bagian lobe langsung dipanaskan 180° C. Cara ini lebih cepat tapi lebih mahal, dan enggak semua vendor kem bisa bikin. Kelebihan lain lapisan yang keras bisa sampai 6 mm, jadi lebih awet,” lanjut Tomy yang menyediakan dua jenis kem ini. • (otomotifnet.com)
“Kekurangannya ketebalan lapisan yang keras hanya sekitar 2 mm, dan setelah itu harus dirapikan ulang journal-nya,” terang Tomy.
Jenis pengerasan kedua adalah chill casting. “Saat dicetak, bagian lobe langsung dipanaskan 180° C. Cara ini lebih cepat tapi lebih mahal, dan enggak semua vendor kem bisa bikin. Kelebihan lain lapisan yang keras bisa sampai 6 mm, jadi lebih awet,” lanjut Tomy yang menyediakan dua jenis kem ini. • (otomotifnet.com)