Jakarta - Seperti diberitakan Tabloid OTOMOTIF edisi 23-XXIII yang beredar 3-9 Oktober 2013, ribuan ban dalam palsu merek IRC diamankan petugas Kepolisian.
Peredaran ban palsu yang kualitasnya di bawah standar ini, kini makin dipersempit. Bukan hanya produsen yang dirugikan, konsumen juga berpotensi menderita kerugian paling besar.
"Kualitasnya jauh dari standar. Sambungan dan valve atau pentilnya mudah jebol. Dikhawatirkan kualitas compound-nya gak sesuai jadi mudah sobek saat gesekan dengan pelek maupun bagian dalam dari ban luarnya," jelas Dodiyanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.
Tanpa harus kena benda tajam, ban dalam palsu bisa dengan mudah bocor. Wah, bahaya tuh! Konsumen bisa jadi korban sekaligus berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Lalu bagaimana cara membedakan ban dalam asli dan palsu? Pihak PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC dan Zeneos pun memberikan beberapa tips membedakan ban dalam palsu.
"Dari kemasannya, kalau IRC semua tulisannya dicetak mold atau timbul," beber Dodiyanto yang kerap wara-wiri di event balap nasional ini.
Lalu perhatiakan juga baunya. "Yang palsu saat dikeluarkan dari kotak, baunya sangat menyengat aroma karet dan bahan kimianya," sambungnya.
"Selain itu ban dalam palsu juga lebih kaku, tidak elastis dan lentur," yakin pria ramah yang doyan pakai parfum mahal ini.
Lalu pentil ban dalam IRC juga menggunakan bahan tembaga. Dari fisik ban dalam, perhatikan juga kode produksinya.
"Untuk ban dalam IRC asli ada kode produksi di dekat valve atau pentil. Pada valve juga ada kode H dan Pacific," urai Dodiyanto.
Mudah kan? Yang penting jangan sampai terkecoh lagi! (motor.otomotifnet.com)
Peredaran ban palsu yang kualitasnya di bawah standar ini, kini makin dipersempit. Bukan hanya produsen yang dirugikan, konsumen juga berpotensi menderita kerugian paling besar.
"Kualitasnya jauh dari standar. Sambungan dan valve atau pentilnya mudah jebol. Dikhawatirkan kualitas compound-nya gak sesuai jadi mudah sobek saat gesekan dengan pelek maupun bagian dalam dari ban luarnya," jelas Dodiyanto, Product Development PT Gajah Tunggal Tbk.
Tanpa harus kena benda tajam, ban dalam palsu bisa dengan mudah bocor. Wah, bahaya tuh! Konsumen bisa jadi korban sekaligus berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Lalu bagaimana cara membedakan ban dalam asli dan palsu? Pihak PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC dan Zeneos pun memberikan beberapa tips membedakan ban dalam palsu.
"Dari kemasannya, kalau IRC semua tulisannya dicetak mold atau timbul," beber Dodiyanto yang kerap wara-wiri di event balap nasional ini.
Lalu perhatiakan juga baunya. "Yang palsu saat dikeluarkan dari kotak, baunya sangat menyengat aroma karet dan bahan kimianya," sambungnya.
"Selain itu ban dalam palsu juga lebih kaku, tidak elastis dan lentur," yakin pria ramah yang doyan pakai parfum mahal ini.
Lalu pentil ban dalam IRC juga menggunakan bahan tembaga. Dari fisik ban dalam, perhatikan juga kode produksinya.
"Untuk ban dalam IRC asli ada kode produksi di dekat valve atau pentil. Pada valve juga ada kode H dan Pacific," urai Dodiyanto.
Mudah kan? Yang penting jangan sampai terkecoh lagi! (motor.otomotifnet.com)