Alasan Salah Satu Laher di Kruk-As Tetap Terikat

billy - Kamis, 5 September 2013 | 08:08 WIB

Alasan Salah Satu Laher di Kruk-As Tetap Terikat (billy - )

Yudi
Alasan Salah Satu Laher di Kruk-As Tetap Terikat
Saat akan melepaskan kruk as dari crankcase, biasanya salah satu sisi bagian blok tengah mesin masih ‘terikat’ erat dengan laher kruk as.
 
Padahal, pasangan blok tengah satunya dapat dengan mudah dilepas tanpa menemui kendala. Sehingga untuk memisahkannya, dibutuhkan alat bantu (tracker kruk as).

Lantas yang jadi pertanyaan, kenapa hanya satu bagian kruk as yang masih terikat kuat di crankcase. Sementara pasangan rumah bandul dan girbox yang satunya, lebih gampang dipisahkan tanpa didukung alat bantu?

“Pengalaman selama bongkar mesin memang seperti itu. Di motor bebek Honda, laher kruk as terikat dengan crankcase kanan. Sedang di motor bebek Yamaha, justru terbalik.
 
Bagian laher di kruk as terikat di sebelah kiri blok tengah mesin,” ujar Suhartanto alias Kupret, mekanik Honda Daya Daytona NHK IRC.

Adapun alasan kenapa salah satu leher kruk as masih terikat kuat di crank-case, menurutnya lebih kepada faktor kestabilan mesin saat kruk as berputar rendah maupun tinggi.
 
Sebab jika celah kedua laher kruk as longgar, efeknya bukan cuma getar berlebihan. Tapi, juga bisa menurunkan performa mesin.

Bahkan resiko paling fatal jika celah terlalu longgar. Saat mesin bergasing, sangat mungkin terjadi knocking antara kepala seher dengan head.
 
Atau, bisa saja setang seher menonjok piston. “Makanya salah satu laher di kruk as tetap harus ada yang terpasang kuat di crankcase,” imbuh Kupret.

Selain itu, cara ini bertujuan menstabilkan beban pada magnet atau kopling sentrifugal.
 
Kebetulan dua komponen ini terhubung dengan poros kruk-as tepat di sebelah kiri dan kanan bandul.
 
Sedang bagian laher yang tidak terlalu kuat berfungsi menyeimbangi putaran mesin pada saat komponen ini memuai.

Lekas Diganti, Tapi Jangan Asal

Jika laher kruk as di crankcase sudah kelihatan agak longgar, di motor harian memang nggak terlalu terasa ada perubahan dibandingkan di motor balap.
 
Cuma kalau masalah ini didiamkan berlarut-larut, sangat mungkin komponen yang berhubungan dengan peranti tersebut dapat dengan mudah alami masalah.

Makanya biar nggak ngerusak komponen lain, pastikan salah satu laher di crankcase tidak longgar.
 
“Segera diganti jika leher atau dudukannya sudah oblak. Dan, pastikan pakai laher standar bukan tipe racing. Biar tidak mubazir waktu dipakai,” ingat Kupret dari Jl. Raya Pos Pengumben, Srengseng, Jakarta Barat.