Biar tumit enggak gampang pegal saat berkendara, salah satu komponen yang mesti diperhatikan posisi pasang tangkai persneling. Jika terlalu turun atau naik, bukan cuma enggak nyaman, terkadang menyulitkan pindah gigi.
Agar enggak bikin penyakit di kaki, posisi tangkai persneling diatur ulang. Apalagi jika pengendara memiliki ukuran kaki di atas rata-rata, kalau enggak pas jadi gak tahan lama pakai motornya.
“Kalau motor masih standar dan belum pernah copot tangkai persneling tak terlalu berisiko. Yang masalah kalau salah pasang, terutama di motor yang pakai batang penghubung tipe biasa dan bisa disetel. Salah posisi bikin repot,” ucap Toyo Abenk, mekanik Gina Guns di Jl. Raya Cicada No. 36, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.
Diperjelas Toyo, tangkai pernsneling ada yang model biasa. Tangkai menyatu dengan pengukit bergerigi sebagai penghubung ke as persneling. Ada juga yang ditambah batang penghubung model fix alias enggak bisa disetel. Juga ada yang pakai setelan di batang penghubungnya.
Nah, buat tangkai persneling model biasa seperti di bebek macam Jupiter atau Supra-X, tinggal atur jarak tinggi-rendah melalui pengungkit yang ada gerigi di tengah. Sama dengan tangkai persneling yang ada batang penghubung model biasa macam di Tiger. Tinggi-rendah diatur melalui pengukit yang ada geriginya tapi di tempat terpisah.
Lalu tangkai persneling model tuas penghubung, seperti di Ninja 150R mesti hati-hati. “Kalau Ninja 150R, kendurin mur pakai kunci 10 lalu atur dengan cara memutar batang yang ada ulir deratnya. Kalau sudah dapat posisi yang enak, mur 10 diikencangkan kembali,” wantinya. (motorplus-online.com)