Masuk musim hujan, kadang skubek harus melewati genangan air setinggi rumah CVT. Alhasil, tak sedikit tunggangan jenis ini ngadat di jalan padahal mesin masih tetap hidup.
Gejala ini kerap disebabkan part di dalam CVT terendam air dan yang masuk lewat lubang sirkulasi di bagian kontsruksi pada komponen pemindah daya. Sehingga gerak putar puli pirimer dan sekunder yang didukung V-belt selip dan skubek ogah jalan.
Seperti diketahui komponen pada CVT sangat sensitif debu, oli dan air. Begitu kena masalah, kerja puli otomatis ikutan ngawur. Ya, macam kerendam air tadi.
Tapi, kalau cuma air masih mudah untuk diakali. Caranya buang endapan air di dalam rumah CVT lewat lubang pembuangan yang sudah disediakan.
Lalu setelah air benar-benar tak tersisa, untuk mengeringkannya coba panaskan motor sambil gas dibuka pelan-pelan. Dan kalau memang sudah agak kering, biasanya roda belakang ikutan berputar tanda V-belt sudah tak masalah.
Untuk membuang air, lubang pembuangan di rumah CVT untuk Suzuki macam Skydrive dapat dengan membuka baut 8 berwarna terang (krom). Air dengan mudah mengalir.
Lubang pembuangan air di Yamaha Mio atau Honda Vario tidak pakai baut khusus, tapi didukung pipa L yang ditutup slang buntu. Mudah mencirikan ada tidaknya air di rumah CVT. (motorplus-online.com)