Award ini diberikan sebagai acuan para pemilik brand dalam membuat langkah lanjutan agar brand tersebut terus eksis. Namun, merek itu tak hanya dinilai pada tingkat popularitas saja melainkan bagaimana sebuah brand bisa membuat konsumen rutin menggunakan produk serta menjaring konsumen baru.
Pencapaian sebagai peraih Silver Champion membuktikan bahwa Federal Oil memiliki dasar-dasar penilaian yang dibuat MarkPlus sebagai penggagas penghargaan ini saat melakukan survei terhadap 6.600 responden di 18 kota besar di Indonesia. Jika menilik pada pernyataan tersebut, artinya Federal Oil juga sukses melakukan advokasi atau merekomendasikan brand tersebut kepada orang yang mengetahuinya.
"Kita berterima kasih kepada konsumen Federal Oil yang telah nyata-nyata mengadvokasi brand kita sehingga kita menerima penghargaan Indonesia WOW Brand 2014. Ini berarti brand Federal Oil telah direkomendasikan kepada calon konsumen lain," jelas Rudy Hartono Husada, Executive Vice President PT Federal Karyatama di Ballroom JS Luwansa Hotel, Jakarta, Rabu (25/6).
Untuk kategori motorcycle lubricant, Federal Oil berada di atas brand pelumas yang lebih populer yang ada di pasaran. Artinya, brand lain tidak mampu teradvokasi dengan baik oleh para konsumennya karena populer tidak menjamin produknya akan dibeli oleh konsumen baru.
Memasuki usia ke 26 tahun, Federal Karyatama yakin bahwa pelumas Federal Oil sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. Terlebih saat lagi Federal Karyatama juga memiliki jaringan pemasaran yang tersebar di seluruh Tanah Air baik itu melalui jaringan dealer maupun Federal Oil Center atau retailer.
Rudy Hartono Husada mengatakan bahwa membangun komunikasi digital sangat penting dimana aktifitas ini bisa menjadi sarana untuk menjaring konsumen baru.
"Kita akan mencoba meningkatkan aktifitas online dan digital dimana ada perubahan behavior atau tingkah laku para konsumen dimana komunikasi secara digital sangat penting," tambah Rudy. Pria tinggi berkacamata ini juga menambahkan untuk itu Federal Oil juga akan lebih banyak terlibat dalam aktifitas di lapangan untuk mencapai advokasi brand.
"Sehingga brand yang tadi dirasakan jauh antara pelumas dan pemakai akan terjadi konektifitas atau komunikasi yang efektif," tutup Rudy. (motor.otomotifnet.com)