Jakarta - Belakangan ini segmen motor sport 250cc di Tanah Air semarak dengan gempuran produk-produk baru dari APM. Ingin memanfaatkan peluang ini, PT Danapersadaraya Motor Industry (DMI) sebagai produsen helm NHK mencoba mengembangkan produk premium yang cocok dengan konsumen motor tersebut.
"Kita lihat di Indonesia, tren helm luks sudah mulai booming sejalan dengan banyaknya motor sport 250cc ke atas. Saat ini kita pelan-pelan mulai jajaki pasar helm luks dengan harga Rp 750-800 ribu untuk pengguna motor tersebut," urai Johanes, Marketing Direktur PT DMI belum lama ini.
Menurutnya untuk tipe yang dirilis, nantinya lebih banyak pada model full face. "Tak menutup kemungkinan, helm-helm carbon edition yang saat ini lebih banyak dipakai pembalap juga kami rilis," ungkapnya.
Menanggapi persaingan dengan merek impor, dirinya berpendapat jika kualitas dan standarisasi keamanan helmnya sudah setara. "DMI memiliki sejarah panjang sebagai produsen helm. Standarisasi yang dilakukan pada produk kami sudah sama dengan merek impor. Jika ditanya kenapa lebih murah, lebih karena kami telah mampu memproduksi sendiri komponen dari helm tersebut. Seperti visor, rachet hingga busa bagian dalam. Sehingga bisa menghemat cost," pungkas Johanes. (mobil.otomotifnet.com)
"Kita lihat di Indonesia, tren helm luks sudah mulai booming sejalan dengan banyaknya motor sport 250cc ke atas. Saat ini kita pelan-pelan mulai jajaki pasar helm luks dengan harga Rp 750-800 ribu untuk pengguna motor tersebut," urai Johanes, Marketing Direktur PT DMI belum lama ini.
Menurutnya untuk tipe yang dirilis, nantinya lebih banyak pada model full face. "Tak menutup kemungkinan, helm-helm carbon edition yang saat ini lebih banyak dipakai pembalap juga kami rilis," ungkapnya.
Menanggapi persaingan dengan merek impor, dirinya berpendapat jika kualitas dan standarisasi keamanan helmnya sudah setara. "DMI memiliki sejarah panjang sebagai produsen helm. Standarisasi yang dilakukan pada produk kami sudah sama dengan merek impor. Jika ditanya kenapa lebih murah, lebih karena kami telah mampu memproduksi sendiri komponen dari helm tersebut. Seperti visor, rachet hingga busa bagian dalam. Sehingga bisa menghemat cost," pungkas Johanes. (mobil.otomotifnet.com)