Jakarta – Jujur OTOMOTIFNET.COM cukup surprise saat mengetahui jika orang dibalik layar film pendek Rev Station adalah wanita cantik bernama Maiya Kinoshita.
Yup, meski Rev Station merupakan film mengenai motor Yamaha Tricity dan R25, namun nyatanya Maiya coba merepresentasikan produk tersebut tanpa menggembar-gemborkan nuansa otomotif yang kental.
“Rev Station mewakili slogan Yamaha, Revs Your Heart yang bukan hanya soal emosi, tapi juga mampu memberi energi. Di film pendek ini, saya coba merepresentasikan hal tersebut dan dikaitkan dengan produk-produk Yamaha,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Uniknya, proyek film pendek ini merupakan kerja sama perdana dirinya dengan dunia otomotif dengan skala perusahaan internasional. “Sebelumnya hanya mengerjakan iklan-iklan lokal,” jelas wanita 25 tahun ini.
Kendala saat pembuatan Rev Station menurutnya ada pada keterbatasannya di dunia otomotif, khususnya motor.
“Untungnya Yamaha sangat membantu saya dalam memberikan penjelasan produk dengan gamblang. Selain itu, saya juga banyak bertanya kepada teman-teman saya yang berprofesi sebagai rider profesional,” lanjut alumnus Emerson College di Boston, Amerika ini.
Harapan ke depannya, Maiya ingin fokus untuk melanjutkan proyek Rev Station selanjutnya yang disiapkan dengan tema ramah lingkungan. “Nantinya semua produk Yamaha akan makin ramah lingkungan,” pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)
Yup, meski Rev Station merupakan film mengenai motor Yamaha Tricity dan R25, namun nyatanya Maiya coba merepresentasikan produk tersebut tanpa menggembar-gemborkan nuansa otomotif yang kental.
“Rev Station mewakili slogan Yamaha, Revs Your Heart yang bukan hanya soal emosi, tapi juga mampu memberi energi. Di film pendek ini, saya coba merepresentasikan hal tersebut dan dikaitkan dengan produk-produk Yamaha,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Uniknya, proyek film pendek ini merupakan kerja sama perdana dirinya dengan dunia otomotif dengan skala perusahaan internasional. “Sebelumnya hanya mengerjakan iklan-iklan lokal,” jelas wanita 25 tahun ini.
Kendala saat pembuatan Rev Station menurutnya ada pada keterbatasannya di dunia otomotif, khususnya motor.
“Untungnya Yamaha sangat membantu saya dalam memberikan penjelasan produk dengan gamblang. Selain itu, saya juga banyak bertanya kepada teman-teman saya yang berprofesi sebagai rider profesional,” lanjut alumnus Emerson College di Boston, Amerika ini.
Harapan ke depannya, Maiya ingin fokus untuk melanjutkan proyek Rev Station selanjutnya yang disiapkan dengan tema ramah lingkungan. “Nantinya semua produk Yamaha akan makin ramah lingkungan,” pungkasnya. (motor.otomotifnet.com)