PT Astra Honda Motor (AHM) telah sukses menggelar "Astra Honda Safety Riding Instructors Competition" (AH-SRIC). AH-SRIC tahun ini merupakan yang ketujuh kalinya dilakukan di Indonesia. Berlangsung tanggal 17-18 Juni di area eks Bandara Selaparang, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, kompetisi ini diklaim menggunakan penilaian standar kompetisi safety riding kelas dunia khususnya pada penilaian skill berkendara. Yuk kita lihat satu persatu poin penilaiannya:
1. Coaching Skill
Dipakai untuk menguji kemampuan peserta dalam menyampaikan materi edukasi keselamatan berkendara secara baik dengan bantuan alat simulasi milik Honda, yaitu Honda Riding Trainer (HRT). Khusus tahun ini, Honda telah meningkatkan kemampuan software alat peraga atau riding trainer yang digunakan. Sehingga pilihan motor pada HRT sudah sama seperti motor-motor Honda yang dijual di Indonesia.
Selain kemampuan menyampaikan materi safety riding, peserta juga diuji kemampuannya dalam menghentikan kendaraan secara stabil dalam jarak pendek melalui tes ini. "Yang dinilai adalah postur tubuh dan jarak pengereman. Selain itu tidak boleh ada kesalahan, seperti ban belakang terkunci karena distribusi rem tidak merata akan langsung dikurangi poinnya," jelas Anggono
3. Narrow Plank
Kemampuan peserta dalam menjaga keseimbangan dengan kecepatan tertentu diuji dalam uji Narrow Plank. Peserta harus melintasi papan kecil dengan kecepatan ekstra pelan dengan tetap menjaga postur berkendara. Motor diawasi agar sterus melaju dalam kondisi tidak terlalu cepat.
4. Slalom Pylon
Mungkin lebih mudah menyebut slalom pylon dengan ujian berjalan zig-zag dan membuat angka 8. Terlihat mudah tapi membutuhkan kombinasi antara posisi tubuh yang tepat dan irama buka tutup gas yang baik.
"Ini merupakan kombinasi dari semua soal yang diberikan. Kita buatkan lintasannya, peserta harus bisa melalui tanpa kesalahan," jelas Anggono. Kesalahan yang dimaksud seperti menabrak kun atau pembatas jalur, kaki turun dari motor, roda belakang terkunci karena hard bracking atau foot step yang menggasak aspal karena belok terlalu miring.
Bahkan kebiasaan berkendara seperti postur tubuh, melakukan pengereman tidak dengan empat jari dan lupa melihat kondisi belakang sebelum mulai berkendara juga bisa mengurangi poin.
Dan, akhirnya pemenang untuk kelas para instruktur safety riding Honda, diraih oleh Aldea Hendry dari main dealer Honda area Jawa Barat, PT Daya Adicipta Mustika. "Kali ini saya lebih tenang dan lebih berkonsentrasi. Ketenangan, konsentrasi dan skill yang baik saat berkendara juga wajib diaplikasikan sehari-hari agar tetap selamat di jalan," yakin Aldea Hendry yang akan dibawa mengikuti kompetisi instruktur safety riding Honda tingkat international di Suzuka, Jepang. (motorplus-online.com)