Jakarta - “Indonesia berpotensi untuk menjadi kiblat ASEAN di bidang otomotif masa depan. Potensi pasarnya sangat besar,” begitu optimisnya I Made Dana Tangkas, praktisi industri yang telah 25 tahun lebih berkecimpung di dunia otomotif.
Dalam siaran persnya hari ini (27/1) menurut pria yang juga menjabat sebagai Direktur Corporate and External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) ini, Indonesia bagaikan "gadis cantik yang tengah beranjak dewasa".
Ekonomi Indonesia masih akan terus tumbuh mengingat dari 250 juta populasi penduduknya sebagian besar didominasi oleh kaum muda yang sedang dalam masa produktif. "Selain jumlah penduduk yang besar dan ekonomi yang terus tumbuh positif, rasio kepemilikan mobil di Indonesia juga masih kecil," ujarnya.
Seraya menyebutkan, diperkirakan per 1.000 penduduk Indonesia hanya ada 77 mobil saja. Padahal Thailand memiliki rasio 165 kendaraan per 1.000 orang, Malaysia 334 kendaraan per 1.000 orang.
Dalam 8 tahun terakhir, antara 2006-2014, pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia mencapai 23,4 persen. Pada 2006, penjualan mobil Indonesia hanya 318 ribu unit. Angka itu lalu naik menjadi 1,2 juta unit pada penutupan tahun 2014 lalu.
Angka tadi menampilkan permintaan mobil yang tinggi di masyarakat Indonesia. Sebab secara total produksi Indonesia hanya 1.208.211 unit saja di 2013. "Nah, di 2014, angka penjualan mobil mampu mencapai angka 1,2 juta unit dengan produksi 1,3 juta unit," cetus Dana Tangkas.
Dengan angka ini saja Indonesia mendaulat diri sebagai pasar mobil terbesar di ASEAN karena di saat yang sama pasar Thailand hanya mampu menyerap 882.000 unit. Tahun 2015 ini, penjualan Thailand diprediksi akan berada di angka 950.000-1.000.000 unit, sementara Indonesia diprediksi akan mampu kembali menginjak angka 1,2 juta unit. Jadi, tahun ini Indonesia masih akan menjadi pasar terbesar di ASEAN. (mobil.otomotifnet.com)