Modifikasi Mercedes Benz G 280 1988, Lahirnya D-Cab Mercy

Iday - Jumat, 17 April 2015 | 09:05 WIB

Modifikasi Mercedes G280 1988 (Iday - )

Ingin sesuatu yang beda, makanya begitu Geländewagen 280 Long Wheel Base (LWB) ini sampai di tangan, pemiliknya order ke bengkel untuk dijadikan d-cab

Otomotifnet.com - Indrawan, owner Bestop Motorsport, bengkel yang diberikan tanggung-jawab untuk membangun Mercedes-Benz G 280 ini pun langsung gaspol.
 
Apalagi tak hanya 1 unit G-Class yang diacak-acak, pemiliknya yang enggan terkenal masih punya 1 unit lagi yang sedang dalam proses. Ssst… Modifikasinya lebih gila, dibuat 6x6 ala G63 AMG.

Dok. OTOMOTIFNET
Modifikasi Mercedes G280 1988


Mesin Prado dipilih karena bandel, enggak berisik dan kuat bopong bodi G-Class

“Seru, order-nya enggak hanya itu, juga engine swap berikut gardan. Ini yang sip. Soalnya, walau bodi G-Class itu gede, ruang mesinnya sempit. Butuh banyak penyesuaian,” yakin pebengkel yang beralamat di JL. Palagan, Tentara Pelajar, Jongkang Baru, Yogyakarta.

Dok. OTOMOTIFNET
Modifikasi Mercedes G280 1988


Jeroan spidometer ambil dari Prado supaya enggak repot

Bagian bak dirancang ulang, termasuk dinding pemisah antara bodi dan pikapnya. “Bahannya pelat besi 1,2 mm. Bentuknya ngikutin bodi G-Class, termasuk pintu belakangnya. Sebelum terpasang, sasis dibuat molor 40 cm. Tujuannya mengejar bentuk D-cab supaya rapi dan pantas,” ungkap pria beralis tebal ini.

Dok. OTOMOTIFNET
Modifikasi Mercedes G280 1988


Enaknya D-cab, kabin belakang lebih lega dan kaki bisa selonjoran

Akibat bodi melar, posisi gardan menyesuaikan termasuk modifikasi kopel belakang, yang juga dibuat molor. Oh iya gardannya pakai Toyota Hilux (final gear 10,41), berikut ARB air locker. Bila diintip ke kolong depan, suspensi depan enggak lagi ditopang per spiral dan sokbreker tok.

Dok. OTOMOTIFNET
Modifikasi Mercedes G280 1988


Gardan Prado, harus menyesuaikan dimensi yang melar

Namun nambah 1 lagi, jadi ada 2 sokbreker, yakni Bilstein dan Rancho yang menggamit per bawaan G-Class. Aplikasi tersebut ternyata terkait mesin yang tak lagi pakai bawaannya. Kini, beralih mesin diesel 1 KZ-T, 4 silinder berkapasitas 2.982 cc lengkap dengan transmisi matiknya.

Dok. OTOMOTIFNET
Modifikasi Mercedes G280 1988


Bak belakang bikin dari pelat besi 1,2 mm. Hanya diisi ban serep Simex Extreme Trekker 35 inci

Mesin bawaan Toyota Prado ini dipilih karena terkenal bandel, enggak berisik dan performanya bagus.  Namun, aplikasinya kata Indrawan lumayan bikin puyeng. Pasalnya ruang mesin ternyata enggak seluas yang diperkirakan. “Mesin 1 KZ-T itu cukup buat gotong G-Class yang gambot.

Namun bobotnya lebih berat dibanding aslinya. Ketika dibenamkan, posisi engine mounting sampai mundur 10 cm dari aslinya.  Makanya butuh penyesuaian sana-sini, termasuk 1 sokbreker lagi untuk menopang gardan depan. Biar enggak keempukan,” papar pebengkel yang dikarunia 3 anak ini.

Hasilnya, ketika berada di kabin yang adem dan mencoba di jalanan keriting, bantingan suspensinya nyaman banget dan enggak mentul-mentul. Yang ribet cuma naik kabinnya, tinggi bos, hehehe… • (otomotifnet.com)

Plus:

- Bisa jadi inspirasi mengacak-acak G-class jadi d-cab

Minus:
- Ban kembang kasar lumayan berisik di aspal

DATA MODIFIKASI

Ban: Simex Extreme Trekker 35/10.5-R15
Pelek: Challenger R15x8.5 inci
Mesin: 1KZ-T plus girbok matik
Gardan: Hilux
Locker: ARB
Bumper: replika G63
Winch: Warn 8274
Sokbreker: Bilstein, Rancho
Bengkel: Bestop Motorsport 0274-888799