Pepatah pertemanan tidak mengenal batas usia memang benar adanya. Ini dibuktikan oleh pemilik baru mantan juara kontes khusus Honda Jazz
Jakarta - Pemilik pertama mantan King JTC (Jazz Tuning Contest) ialah Alm. Lufthi Gatot Rochim. Kini, kepemilikan jatuh pada Mirwan Nur Basya, teman satu komunitas dengan almarhum.
“Alasannya tentu saja supaya hatchback prestige ini tidak jatuh ke pemilik lain di luar komunitas dan setidaknya merawat dan mengembangkan apa yang telah dimulai oleh almarhum," ungkap pemuda kelahiran 1991 ini.
Turbo kit Jepang dipadu internal mesin Amerika, dijamin aman saat boost tinggi
Pelek kini tampil dengan nuansa black matte menegaskan nuansa high performance
Terkadang minor change seperti ini malah terkesan lebih sulit. "Awalnya sudah bagus. Kini tinggal menyempurnakan, namun tetap memiliki kesulitan tinggi. Salah-salah dapat merusak konsep," terang Andre Mulyadi, punggawa Signal Kustom Built di Bandung.
Frame jok dibuat custom namun busa jok dibungkus kulit Wollsdorf
Kabin masih tetap menggandal-kan warna tan dan hotspur
Audio dengan produk single tuner dipercaya lebih sinkron
Instrument cluster kini berubah menjadi full digital
Proses melapis atap dengan bahan eksotis tersebut juga tidak bisa dibilang mudah. Harus selaras motif karbonnya. Miring sedikit, tentu akan mengurangi nilai estetika. Makanya untuk pembuatan karbon sendiri memakan waktu 10 hari agar hasilnya rapi, mulai dari pattern hingga coating tidak bergelombang.
Sektor mesin belum ada perubahan sama sekali. Masih mengandalkan mesin L15A i-VTEC yang ditambahi perangkat forced induction high boost. Hanya saja, pemuda ini tidak lupa, dengan spek mesin yang sudah cukup tinggi ini, tentu membutuhkan perangkat rem yang baik pula. Terbukti rem depan sudah berubah dengan big brake kit Winner 6 pistons. •(otomotifnet.com)