Ketika dikirim, pesannya sederhana saja. "Yang perlu diganti, ya ganti saja. Pokoknya mobil jadi enak dan kencang," sembur Sonny AK menirukan permintaan dari pemilik mobil.
Di tangan Sonny, mobil yang keluar dari ‘jalur'nya tersebut dibuat benar-benar tangguh. Hanya bodi yang masih tersisa, sedangkan komponen lain sudah di-convert ke Mitsubishi Evolution III. Mulai mesin, kaki-kaki, gardan, sampai girboks dan sistem gerak 4 roda. Beruntung, pemilik memang suka dengan balapan, terlebih drag race.
Sementara itu, meski sudah diganti pakai mesin 4G63T lengkap berikut turbo, tetap saja tak dirasa puas. Internal mesin banyak sudah diganti, seperti piston, setang piston, metal dan lainnya.
Wajar jika demikian, sebab, internal mesin hanya dipersiapkan bagi mesin dengan tenaga puncak 600 dk, sedangkan mobil milik M. Hidayat ini mencapai 635 dk dengan boost 2,4 bar. Artinya sudah mencapai titik kritis, khawatir tidak kuat. Tenaga tersebut juga berkat aplikasi ECU Haltech EGX.
Ketika mengikuti drag race di Palembang, girboks milik Evo III tak mampu meladeni. "Sebab girboks standar Evo hanya untuk tenaga sampai 500 dk, padahal ini sudah lebih," ungkapnya. Sebab itu, kedepannya akan mengganti dengan sistem dogbox yang jauh lebih kuat.
Dengan ubahan radikal ini mobil tersebut sudah pasti tak bisa dipakai harian. Berganti total hanya untuk konsumsi drag race. Best time di trek 201 m 7,0 detik dan di Sentul 10,5 detik.
Ini yang namanya kecemplung tapi membahagiakan. (mobil.otomotifnet.com)