Honda Brio S 2013, Sinergi Kakak Beradik

billy - Senin, 1 April 2013 | 06:06 WIB

(billy - )


Keandalan Honda di ajang kompetisi tak lagi diragukan. Buktinya, beberapa peslalom telah menggamit Honda Brio untuk diacak-acak dan dijadikan senjata ampuh pada ajang ‘tarian' mobil tersebut. Salah satunya Mario Claudio, yang akan mengandalkan Brio tipe S kelahiran 2013 untuk bertempur di kelas F kejuaraan nasional slalom tahun ini.

Tentu, untuk bertempur di kelas modifikasi bebas tersebut, tak akan mampu jika hanya berbekal Brio standar dengan penggantian suspensi saja. Roy Tanga, ayah Mario memutuskan melakukan modifikasi total namun secara bertahap. Komponen dari ‘kakaknya’, New Jazz yang dipercaya.

"Kita putuskan pakai mesin Honda Jazz saja. Tenaganya meningkat dengan modifikasi tak banyak," sebutnya. Bengkel Whooosaaahhh Tuning di bilangan Matraman, Jaktim pun diminta bantuan.

"Enaknya, basis mesin sama seperti Brio, hanya beda tinggi saja. Jadi tidak ada kesulitan memasukkan mesin ini," ungkap Arce Meyer, pemilik bengkel yang juga menjadi otak modifikasi.

Tidak ada modifikasi ekstrem yang diterapkan Arce pada mesin Jazz tersebut. Hanya proses balancing serta porting dan polish saja yang dilakukan. Alasannya sederhana, karena Mario masih ‘duduk' di kursi pemula. "Biar dia matang dulu, baru modifikasi dilakukan lebih meningkat lagi," ungkap Arce.

Meski demikian, namun tenaga sudah pasti meningkat. Kini, mesin tersebut mencatat tenaga sebesar kira-kira 163 dk, terukur di flywheel. Melonjak jauh dari kondisi standar Brio, yang menurut brosur mencatat angka 100 dk.

Bermodal mesin kencang tentu tidak cukup. Mobil yang membawa nama Total GT Radial Slalom Team ini tentu harus memodifikasi sokbreker serta rem.

Suspensi keluaran HKS Hypermax dipercaya mengisi kolong sepatbor. Sokbreker ini milik New Jazz, namun dengan sedikit modifikasi.

Sementara itu untuk rem, termasuk banyak pekerjaan yang dilakukan. Pada roda depan, cakram rem standar Brio digusur. Alasannya karena terlalu kecil, sehingga proses pengereman tak sesuai.

Gantinya, lagi-lagi pakai milik New Jazz yang diameternya lebih besar. Namun, kaliper rem masih menggunakan standar Brio. Alhasil, jarak antara kaliper dengan pelek sangat mepet. Tidak bisa pakai pelek lebih kecil dari 15 inci.

Roda belakang juga dilakukan modifikasi. Rem teromol standar Brio sudah pasti tak terpakai. Sekalian cakram punya New Jazz yang terpasang. Namun, masih belum cukup untuk ‘membuang' bodi belakang belakang.

Solusinya, Arce mengubah konstruksi rem tangan. Sistem kabel dijadikannya sistem hidrolis. Sedangkan kaliper, pakai milik Suzuki Carry. Jadi, pada cakram belakang terdapat 2 kaliper. Unit yang kecil milik standar Brio sedang yang besar milik Carry.

Berbekal paduan dan sinergi komponen kakak-beradik ini, Roy dan Arce mengharapkan Mario mampu berkiprah maksimal. Ditunggu nih hasilnya di kejuaraan nasional slalom yang tak lama lagi bergulir. (mobil.otomotifnet.com)