FULL REVOZPORT
Pastinya sensasi ketika sebuah seri 1 melesat akan jadi adrenalin tersendiri. Terlebih, pemiliknya yang juga mempunyai gerai motor built-up di Bogor punya kesibukkan segambreng dan harus bolak-balik Jakarta - Bogor. Bukan omong kosong, OTOMOTIF pun yang pernah mengendarai 1M ini melakukan baksos dengan MOCI (M Owners Club Indonesia) ke Serang, Banten beberapa waktu lalu sangat terpuaskan oleh dorongan badan menempel ke jok, ketika pedal gas ditekan.
Apalagi begitu bertemu dengan karakter pengemudi yang selalu ingin gesit. Pastinya, mesin asli jadi terasa kurang. Hasil browsing dan konsultasi, dipilihlah seperangkat upgrade tenaga lansiran Revozport. Mulai dari saluran masuk bahan bakar sampai ke saluran buang.
Pastinya, paket dua buah filter udara model open air jadi opsi pertama untuk memaksimalkan isapan udara ke ruang bakar. Maksimalisasi pasokan udara semakin padat, karena intercooler juga diganti.
Efisiensi panas udara jadi concern penuh tim teknisi Revozport ketika mendesain. Memiliki ketebalan 3 inci, intercooler gambot ini punya kemampuan untuk mendinginkan asupan udara ke mesin hingga 750 dk. Enaknya, walau punya dimensi jauh lebih besar tapi proses instalasinya terbilang gampang karena dibuat bolt-on alias tinggal pasang. Itu pun masih ditambah sebuah pendingin oli mesin agar kinerja mesin selalu optimal.
Penerusnya, cat back exhaust system dari bahan titanium dengan berat hanya 7 kg dari pipa aslinya yang 24 kg! Jangan terlena oleh suara yang dihasilkan, menderum halus, tapi menggelegar begitu pedal gas diinjak. Apalagi ketika pedal kembali dilepas, blow off HKS bikin desisan menarik yang mengintimidasi.
Tapi, itu baru pasang. Fine tuning mesti dikerjakan di Indonesia. Hasilnya, begitu sampai di dynometer milik bengkel Sigma Speed, Soleh Yusuf, sang tuner mencatat besaran tenaga akhir 450 dk dengan torsi 648 Nm. Artinya, naik 110 dk!
Oh ya, hasil ini tanpa menekan tombol M di setir loh. Alhasil, bodi belakang masih susah bergerak liar. Begitu fitur M aktif, jangan sekali-kali mencoba di jalan basah. Bisa-bisa melintir terus tapi enggak jalan lurus. Enaknya, karena jok telah berganti kepunyaan Recaro model bucket, badan OTOMOTIF masih aman tanpa harus geser berlebih ketika sliding di area parkir Sentul.
Mau ikutan mengejar adrenalin ala coupe mungil? (mobil.otomotifnet.com)
Kaki Mumpuni
Walau mesin sudah dipastikan lebih beringas, namun sang pemilik tak alpa mengganti komponen pendukung lainnya. Pengalaman membesut sedan balap di sirkuit, pastinya tak ketinggalan seluruh sokbreker turut beralih rupa.
Kali ini, merek KW Suspension Clubsport ngumpet di balik sepatbor. Memang, ban Michelin Pilot Sport ukuran 245/35Z-R19 masih pakai aslinya berikut pelek. Tapi, yang ingin ditingkatkan lebih ke handling.
So, sokbreker 3-way system ini dipilih karena punya 3 pilihan parameter, baik dari rebound, damping atapun ketinggian. Tujuannya, ingin mencari traksi maksimal di jalan raya, tapi tetap mumpuni kalau ingin menjajal track day di sirkuit.
Pun begitu dengan penghenti laju. Memory ketika balap, pastinya rem jadi perhatian paling penting. Semakin dekat titik pengereman, pastinya semakin efektif waktu mengelilingi trek. Apalagi, power mesin sudah semakin menggila.
Kali ini seperangkat rem lansiran Brembo berdiameter 380 mm tertanam di balik roda. Dengan 6 buah piston untuk roda depan dan 4 buah piston di belakang, pastinya makin pede kalau tiba-tiba harus berhenti mendadak.
Mantap!