First Drive Mobil Hybrid LIPI, Lebih Ringan Dengan Dua Mesin

Editor - Kamis, 18 Maret 2010 | 14:57 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET – Setelah jalan-jalan naik Kijang listik buatan Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, kini saatnya pindah kemudi. Masuk ke dalam kabin mobil konsep kedua yang dibuat LIPI, yaitu sebuah mobil konsep listrik hybrid.

Sayangnya mobil kecil berwarna hitam ini tidak bisa dibawa jalan-jalan di jalanan kota Bandung sampai ngebut di TOL layaknya Kijang listrik yang sebelumnya sudah diulas habis oleh OTOMOTIFNET.com.

Alhasil kita hanya bisa putar-putar di pelataran parkir LIPI Bandung di Jl Sangkuriang. Salah satu alasannya adalah kendaraan konsep ini masih dalam penyempurnaan pada software di controllernya yang membuat kondisinya riskan bila harus dibawa jalan jauh.

“Kalau datangnya beberapa hari yang lalu sebelum kita bongkar pasti bisa dibawa jalan jauh,” ucap Ir Abdul Hapid, Ka Bidang Peralatan Transportasi P2 (TELIMEK), LIPI Bandung. Gak papa deh, yang penting bisa merasakan hybrid karya anak bangsa!

Sebelum mencobanya, kita tanyakan dulu sekilas cara kerja mobil hybrid ini. “Konsepnya berbeda dengan Prius yang mesin bakarnya tetap menggerakan roda. Pada mobil listrik hybrid ini, mesin bakarnya hanya sebagai generator untuk mensuplai listrik ke batterai,” jelas Ir Abdul Hapid.

Konsepnya masih sama dengan Kijang listrik, sama-sama mobil listrik plug in tapi bedanya pada mobil konsep listrik hybrid ini ada tambahan mesin bakar untuk memperpanjang jarak tempuh. Saat baterai mulai habis tak perlu repot charge karena otomotis mesin bakar akan hidup dan mensuplai baterai.


OTOMOTIFNET.COM. Untuk produksi masal, desain body dan ruang kabih harus diatur ulang

Ruang mesinnya lebih lega. Benda berwarna biru itu adalah motor listriknya

Listrik Hybrid Tak Perlu Bawa Banyak Baterai
Nah setelah tahu sekilas cara kerjanya, mari dijajal. Sama seperti Kijang listrik, ketika anak kunci diputar ke posisi on tidak ada suara sama sekali. Motor listrik tipe 3-Phase induction 72 volt-nya bekerja lebih responsif dibandingkan dengan Kijang listrik. Padahal bila melihat speknya, baik tenaga maupun torsinya lebih kecil.

Motor listriknya hanya menghasilkan tenaga 43 dk dan torsi 129 Nm. “Kemungkinan karena bobotnya lebih ringan dari Kijang, jadi power to weight ratio-nya lebih baik,” ungkap Sunarto Kaleg, anggota tim peneliti Telimek LIPI.

Selain bentuknya memang lebih kecil, mobil konsep listrik hybrid ini sudah dilengkapi dengan motor bakar untuk mensuplai listrik ke baterai jadi tidak memerlukan baterai dalam jumlah besar. Baterai yang dipakai hanya 12 buah yang masing-masing 6 volt/220Ah.


Sama seperti Kijang listrik, panel indikator sangat sederhana.

Hanya dua belas buah baterai diletakan di bawah jok, lebih ringan.

Urusan pengoperasian pun masih sama dengan Kijang listrik. Tetap menggunakan transmisi manual. Masih ada ritual pindah gigi dengan menginjak kopling, tapi saat gigi masuk kopling boleh dilupakan. Prinsipnya sama persis dengan mengoperasikan Kijang listrik.

Untuk transmisi dan gardan diambil copotan dari Suzuki ST20 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Suzuki Truntung. Sementara sasis dan bodi hasil rekayasa dan riset Telimek LIPI yang kesemuanya dibuat dari plat besi.

Desainnya bisa dibilang cukup kompak. Tapi rasanya ruang kabinnya terlalu kecil. Kru OTOMOTIFNET.COM yang tingginya hanya 165cm saja sudah merasa kesempitan di balik kemudi, apalagi orang yang tingginya lebih dari itu. “Kita memang konsentrasi utamanya pada sistem hybrid listiknya bukan pada desain mobilnya,” tepis Hapid yang mengaku menghabiskan dana riset hingga Rp 200 Jutaan untuk membuat mobil konsep listik hybrid ini.

Setelah berputar-putar beberapa kali di pelataran parkir dan jalan-jalan diantara gedung-gedung di komplek LIPI Bandung yang cukup luas indikator kapasitas baterai menunjukan angka dalam persen yang berkurang. Akhirnya jadi bertanya, kapan mesin bakarnya 160cc empat langkahnya akan menyala?

Tapi sayangnya seperti dijelaskan diatas, karena ada penyempurnaan softwarenya tadi, mesin  bakar 160 cc dengan generator 1 fase AC 2,2kVA tidak menyala. “Seperti djelaskan tadi, kita memang sedang melakukan penyempurnaan dengan mencari timing paling tepat kapan mesin bakar itu nyala pada controllernya,” ungkap pria Bugis yang mengaku risetnya tidak akan berhenti.

Spesifikasi

Motor : 3-Phase Induction Motor
Nominal Voltage : 72 VAC
Peak Power : 43 HP
Peak Torque : 129 Nm
Max Speed : 80 km/h
Controller : 72V/550A
Engine : 160 cc
Generator : 1 fase AC 2,2kVA
Battery Pack : SLA-Deep Cycle 6V / 220 Ah

Penulis/Foto:Popo/Yosi