Minyak Rem Standar Saja Sudah Maksimal, Ini Usia Pakainya!

Otomotifnet - Senin, 30 Maret 2015 | 11:06 WIB

(Otomotifnet - )

 

Baca sebelum aplikasi                                                                                         Perhatikan juga bolling point

Jakarta
- Kebayang dong cara kerja rem? Komponen penting tersebut butuh minyak rem. Nah coba ingat-ingat, seberapa sering menengok minyak rem? Bagi yang jarang, harap berhati-hati deh. Sebab, minyak rem sebaiknya diganti tiap 40 ribu km.

Biasanya, kealpaan mengganti karena volumenya selalu penuh. Cairan ini hanya berkurang jika terjadi kebocoran sistem rem atau kampas sudah mulai menipis. Standar yang dipakai pada minyak rem yakni DOT (Department Of Transportation).

Yang kini beredar DOT 3, 4, 5 dan 5.1. Nah, ketika mendapati fluida ini berkurang, jangan asal tuang penambahnya saja. Pastikan memiliki spesifikasi DOT yang sama. "Biasanya untuk DOT 3, bisa campur dengan DOT 4. Ini karena bahan dasarnya nyaris sama," sebut Teddy dari bengkel Rev Engineering di Kedoya, Jakbar.

Selain itu, karena biasanya dalam manual book atau petunjuk di tutup minyak rem, terdapat dua pilihan DOT tersebut. Meski sangat mungkin untuk dicampur, tetap harus ada yang diperhatikan. "Pencampuran antar DOT itu hanya bersifat sementara.

Setelah itu harus segera diganti dengan yang baru. Jika terpaksa mencampur, sebaiknya pilih merek yang sama dengan minyak rem terpasang. Kalau sulit, pilih yang netral saja," tambah Peter Dionisius, Manager Markom dan Promosi PT Autochem Industry, sebagai pemegang merek Prestone.

Minyak rem DOT 3, 4 dan 5.1 memiliki bahan dasar glycol. Selain itu masih ada DOT 5 yang berbahan dasar silicon. Harus sangat diperhatikan, DOT 5 tidak bisa dicampur dengan DOT lainnya.
Bagaimana dengan kendaraan saat ini? Masih banyak yang menggunakan DOT 3 atau 4 kok.

 Ini dikarenakan temperatur yang dihasilkan ketika diajak berkendara harian tidak terlalu tinggi. Bahkan OTOMOTIF yang mencoba All New Toyota Yaris di Sirkuit Sentul, paling tinggi mencapai 196 derajat Celcius. Masih jauh dari standar titik didik DOT 3 yang berada di 205 derajat Celcius.

Artinya, dengan dilakukan hard braking berulang-ulang, minyak rem juga tidak mendidih. Hal ini juga menyatakan dalam penggunaan harian, masih amat sangat aman. Semakin tinggi angka DOT, maka titik didih juga semakin tinggi.

Jika dengan penggunaan DOT 3 saja masih aman, maka kecil alasan mengganti minyak rem ke spesifikasi lebih tinggi. Terkecuali untuk kompetisi. • (otomotifnet.com)

Minyak Rem   Dry Boiling Point       Wet Boiling Point

DOT 3          205ºC                     140ºC
DOT 4          230ºC                     155ºC
DOT 5          260ºC                     180ºC
DOT 5.1        260ºC                     180ºC