Otomotifnet.com - City hatchback andalan Honda, Brio sejak kehadirannya menjadi idola.
Salah satunya karena mengusung mesin terbesar di kelasnya, 1.300 cc, dengan tenaga 98,6 dk membuatnya paling bertenaga, tapi tetap irit. Tak heran disukai anak muda yang doyan adrenalin.
Belum lagi Brio banyak diandalkan di balap slalom, plus ada seri one make race berjuluk ‘Honda Brio Speed Challenge’ di Sirkuit Sentul sejak 2013 lalu.
Belum lagi Brio banyak diandalkan di balap slalom, plus ada seri one make race berjuluk ‘Honda Brio Speed Challenge’ di Sirkuit Sentul sejak 2013 lalu.
Dari dua ajang itu pula banyak memunculkan bengkel yang gape menangani mesin L13 Brio biar makin kencang, diiringi mengalirnya beragam racing part. Bahkan aksesori untuk kaki-kaki dan bodi pun gampang didapat.
Seiring berjalannya waktu, Honda Prospect Motor selaku APM ternyata ingin melebarkan pasar, makanya dikenalkan New Brio dengan mesin lebih kecil, 1.200 cc yang dirakit di Indonesia, serta masuk ke pasar LCGC dengan nama Brio Satya. Makanya rentang harga yang ditawarkan saat ini sangat lebar, dari Rp 115 jutaan sampai Rp 190 juta.
Meski sukses, ternyata ada beberapa masalah yang sempat mendera, seperti pada pilar A dan airbag. Meski begitu, ternyata tak berpengaruh pada penjualan. Mau tahu lebih lengkap tentang Best City Hatchback OTOMOTIF Award 2013-2014 ini?
Nih kami paparkan lengkap dari sejarah, langkah upgrade performa, substitusi, penyakit hingga ragam aksesorinya.
Seiring berjalannya waktu, Honda Prospect Motor selaku APM ternyata ingin melebarkan pasar, makanya dikenalkan New Brio dengan mesin lebih kecil, 1.200 cc yang dirakit di Indonesia, serta masuk ke pasar LCGC dengan nama Brio Satya. Makanya rentang harga yang ditawarkan saat ini sangat lebar, dari Rp 115 jutaan sampai Rp 190 juta.
Meski sukses, ternyata ada beberapa masalah yang sempat mendera, seperti pada pilar A dan airbag. Meski begitu, ternyata tak berpengaruh pada penjualan. Mau tahu lebih lengkap tentang Best City Hatchback OTOMOTIF Award 2013-2014 ini?
Nih kami paparkan lengkap dari sejarah, langkah upgrade performa, substitusi, penyakit hingga ragam aksesorinya.
Honda Brio resmi diluncurkan 3 Agustus 2012, dengan mesin 1.3 L tenaga 98,6 dk. Ada 4 pilihan tipe; S M/T, S A/T, E M/T dan E A/T. Didatangkan CBU dari Thailand. Pada 11 September 2013, Brio bermesin 1.3 L diubah nama menjadi New Brio Sport dan tetap didatangkan dari Thailand, tipenya hanya E M/T dan E A/T.
Dalam waktu bersamaan, muncul New Brio dengan mesin 1.2 L bertenaga 86,7 dk bertransmisi otomatis dengan pilihan tipe S dan E. Pada kesempatan itu juga diperkenalkan Brio Satya untuk kelas LCGC, ada 3 tipe yaitu A, S dan E yang semuanya bertransmisi manual.
Lalu di 1 Mei 2014, New Brio Sports 1.3 L dan New Brio 1.2 L otomatis mendapatkan penyegaran berupa perubahan warna jok dan interior, menjadi hitam. Khusus New Brio 1.2 L otomatis, juga menggunakan pelek alloy baru.
SUBSTITUSI SPARE PART
Ada beberapa persamaan kaki-kaki Brio dengan kendaraan keluaran Honda lainnya. Ambil contoh kampas rem depan, bisa menggunakan Civic Genio atau Jazz GD3 yang tentunya sudah banyak versi aftermarket-nya.
“Sama persis tinggal plek saja tanpa ubah apapun,” sebut Rohman dari Prima Jaya Motor, pedagang khusus spare part Honda di Pasar Palmerah, Jakbar.
Selain itu, karet support Brio memiliki kesamaan dengan Jazz GE8. Begitu juga dengan slang rem bisa pakai All New Jazz atau pun Jazz GE8. Hanya beda jumlah slang saja dengan Jazz GE8 yang berjumlah 6 slang. Sedangkan Brio hanya 4 slang.
Untuk sokbreker dan per, harus khusus menggunakan bawaan Brio. “Pernah coba pasang per Jazz GE8 namun bagian depan kurang ceper disebabkan bobot mesin Brio lebih ringan.
Selain itu, karet support Brio memiliki kesamaan dengan Jazz GE8. Begitu juga dengan slang rem bisa pakai All New Jazz atau pun Jazz GE8. Hanya beda jumlah slang saja dengan Jazz GE8 yang berjumlah 6 slang. Sedangkan Brio hanya 4 slang.
Untuk sokbreker dan per, harus khusus menggunakan bawaan Brio. “Pernah coba pasang per Jazz GE8 namun bagian depan kurang ceper disebabkan bobot mesin Brio lebih ringan.
Untuk bodi belakang sih normal, turun sekitar 5 cm tapi hasilnya kurang bagus karena jarak ban ke fender depan lebih tinggi dibandingkan belakang,” terang Dalvin Kartawidjaja, salah satu punggawa CK Motorsport di bilangan Jl. Panjang Arteri Kedoya, Jakbar. Namun jika mau mengganti dengan coilover bisa aplikasi milik Jazz GE8 tanpa masalah sedikitpun.
PERBEDAAN INTAKE MANIFOLD DAN SENSOR
Pada New Brio Sport dan Brio Satya, layout mesin sekilas mirip. Namun jika diperhatikan dengan seksama, terlihat jelas perbedaan desain intake manifold. Brio Sport menganut intake manifold paduan plastik dan campuran aluminium, persis seperti pada Jazz GE8. Sedangkan Brio Satya menggunakan bahan full plastik layaknya All New Honda Jazz.
“Untuk upgrade tenaga mesin, tentu lebih baik yang Brio Sport dengan intake manifold campuran. Tetapi Brio Satya mempunyai desain yang lebih baik untuk efisiensi bahan bakar,” ucap William Kurniawan, pemilik bengkel One Second Faster yang bermarkas di Jl. Lapangan Bola, Jakbar.
Perbedaan berikutnya terletak pada sensor MAF (Mass Air Flow). “Pada Brio Satya tidak ditemukan sensor MAF dan digantikan dengan sensor IAT (Intake Air Temperature) dan MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor,” ujar Indra Wijaya, tuner Sigma Speed di daerah Pancoran, Jaksel.
“Untuk upgrade tenaga mesin, tentu lebih baik yang Brio Sport dengan intake manifold campuran. Tetapi Brio Satya mempunyai desain yang lebih baik untuk efisiensi bahan bakar,” ucap William Kurniawan, pemilik bengkel One Second Faster yang bermarkas di Jl. Lapangan Bola, Jakbar.
Perbedaan berikutnya terletak pada sensor MAF (Mass Air Flow). “Pada Brio Satya tidak ditemukan sensor MAF dan digantikan dengan sensor IAT (Intake Air Temperature) dan MAP (Manifold Absolute Pressure) sensor,” ujar Indra Wijaya, tuner Sigma Speed di daerah Pancoran, Jaksel.
MAF hanya ditemukan pada Brio Sport. Walaupun sudah mengusung MAF, persis di belakang throttle body Brio Sport juga terdapat MAP sensor.
ANEKA MACAM AKSESORI
Aksesori Honda Brio cukup banyak tersedia, seperti di Drivers Corner dan BSD Rims Center.
Di Drivers Corner, Anda bisa mendapatkan fog lamp Brio seharga Rp 950 ribu, body kit Modulo dari bahan polycarbonate seharga Rp 3 juta, red emblem 'H' Rp 500 ribu, spion yang ada seinnya Rp 1,3 juta dan banyak lagi.
"Umumnya aksesori Brio didatangkan dari Thailand, karena di sana lebih lengkap pilihannya," ujar Sachin, owner gerai ini.
Untuk pelek pilihannya juga banyak. Dengan PCD 100x4, maka ada pilihan pelek mulai dari diameter 15 inci hingga 17 inci dengan berbagai model. Datangi saja gerai pelek seperti BSD Rims Center.
"Sekarang banyak yang pilih diameter 15-16 inci, masih nyaman untuk harian tapi tetap gaya," ujar Asad, bos gerai ini. Contohnya pelek replika 3SDM 06 L-501 yang berdiameter 16 inci dengan lebar 8 inci, yang dijual Asad seharga Rp 4 juta/set, lalu ada juga pelek replika ADV1 FG X-001 diameter 16 inci lebar 7 inci yang harganya Rp 3,8 juta.
Pilihan parts lainnya masih banyak, bisa melapis ulang joknya agar terlihat lebih 'wah' dan juga meng-upgrade sistem audionya. Selain itu suspensi pun juga bisa dimodifikasi. Pokoknya banyak deh!
Untuk pelek pilihannya juga banyak. Dengan PCD 100x4, maka ada pilihan pelek mulai dari diameter 15 inci hingga 17 inci dengan berbagai model. Datangi saja gerai pelek seperti BSD Rims Center.
"Sekarang banyak yang pilih diameter 15-16 inci, masih nyaman untuk harian tapi tetap gaya," ujar Asad, bos gerai ini. Contohnya pelek replika 3SDM 06 L-501 yang berdiameter 16 inci dengan lebar 8 inci, yang dijual Asad seharga Rp 4 juta/set, lalu ada juga pelek replika ADV1 FG X-001 diameter 16 inci lebar 7 inci yang harganya Rp 3,8 juta.
Pilihan parts lainnya masih banyak, bisa melapis ulang joknya agar terlihat lebih 'wah' dan juga meng-upgrade sistem audionya. Selain itu suspensi pun juga bisa dimodifikasi. Pokoknya banyak deh!
PERFORMA MESIN
Soal mesin, Honda Brio termasuk yang paling menonjol di kelasnya. Mesin L13Z1 pada Brio Sports 1.3 L dan L12B pada Brio 1.2 L dan Satya telah mengadopsi teknologi i-VTEC, sehingga tenaganya optimal pada rentang putaran yang lebih besar dan tetap irit BBM. Masih kurang?
“Modifikasi Honda Brio itu gampang dan enak, banyak yang bisa share dengan Jazz, jadi barangnya banyak,” jelas Rudy Sutjipto, owner bengkel RS Tuning Lestari.
Untuk awalan, bisa mengganti filter udara dengan replacement filter. Ada merek K&N maupun Ferrox, untuk Brio 1.3 L bisa dipakaikan milik Jazz. Kisaran harganya Rp 800 hingga 900 ribuan.
Selanjutnya, bisa mengganti front pipe dan downpipe, pilihannya ada merek Kansai maupun custom, harganya berkisar Rp 3,8 juta untuk bahan stainless. “Tapi kalau diganti, biasanya catalytic converter sekalian dilepas, bisa nambah sekitar 6 dk,” jelas Rudy.
Untuk yang mau versi lebih hardcore, bisa swap engine dengan L15Z1 milik Jazz, yang mempunyai kapasitas 1.496 cc. Ditambah dengan replacement filter, Unichip Dastek dan penggantian front pipe dan downpipe, total tenaganya dapat mencapai 165 dk!
Kalau belum puas juga, memasang turbo bolt-on milik Jazz pada Brio 1.3 L juga bisa jadi pilihan menarik. Merek Zage dibanderol Rp 22 juta, sedangkan HKS Rp 38 juta.
Selanjutnya, bisa mengganti front pipe dan downpipe, pilihannya ada merek Kansai maupun custom, harganya berkisar Rp 3,8 juta untuk bahan stainless. “Tapi kalau diganti, biasanya catalytic converter sekalian dilepas, bisa nambah sekitar 6 dk,” jelas Rudy.
Untuk yang mau versi lebih hardcore, bisa swap engine dengan L15Z1 milik Jazz, yang mempunyai kapasitas 1.496 cc. Ditambah dengan replacement filter, Unichip Dastek dan penggantian front pipe dan downpipe, total tenaganya dapat mencapai 165 dk!
Kalau belum puas juga, memasang turbo bolt-on milik Jazz pada Brio 1.3 L juga bisa jadi pilihan menarik. Merek Zage dibanderol Rp 22 juta, sedangkan HKS Rp 38 juta.
“Boost-nya 0,3 bar, sehingga masih cocok untuk harian dan tenaganya menyentuh 150 dk,” tutup Rudy.
RECALL HONDA BRIO
Brio Satya dan Honda Brio 1.2 A/T produksi September 2013 sampai dengan Juli 2014 sempat mengalami recall, yang mana dilakukan untuk mencegah kegagalan kinerja airbag lantaran inflator tak sesuai spesifikasi.
Ada 942 unit kendaraan yang terdiri dari 668 unit Brio Satya dan 274 unit Brio 1.2 A/T yang dideteksi, inflator-nya wajib diganti. Proses tersebut dilakukan sejak 6 November 2014 lalu.
Ada 942 unit kendaraan yang terdiri dari 668 unit Brio Satya dan 274 unit Brio 1.2 A/T yang dideteksi, inflator-nya wajib diganti. Proses tersebut dilakukan sejak 6 November 2014 lalu.
PENYAKIT PILAR A
Untuk mengatasinya, dapat membawa Brio kesayangan ke service center terdekat. Namun bila punya sedikit waktu, solusinya bisa dilakukan sendiri loh. Cukup dengan memasang busa sebagai pengisi antara pilar dan cover-nya. Biar lebih menempel, gunakan saja double tape.