Nih, Langkah Darurat Mengatasi Radiator Bocor

Kamis, 24 Juli 2014 | 13:30 WIB



Jakarta - Kondisi mesin sudah fit, namun ketika diajak jalan mudik, mendadak jarum indikator temperatur berada di "H" alias panas (hot). Komponen yang berfungsi mendinginkan cairan di dalam kepala silinder dan blok mesin ini, knock out ketika menghadapi macet berjam-jam.


Memang, tanda kalau mesin panas dari indikator temperatur yang menunjuk ke huruf ‘H’. Kalau bablas, petunjuk lainnya, muncul semburan uap panas dari balik kap mesin dan gril saat mesin hidup (gbr.1).


Kalau sudah begini, mau tak mau harus menepi ke tempat aman untuk melakukan pengecekan. “Tunggu sampai uap panas habis, baru buka tutup radiator secara perlahan dengan media lap,” terang Anwar dari Ridho Radiator (gbr.2).



Nanti akan terlihat kalau ada kerusakan radiator seperti kepala radiator pecah, jalur air bocor atau slang karet radiator meletus (gbr.3). Bila posisi mobil kurang menguntungkan alias jauh dari pos jaga atau bengkel, sebenarnya mobil masih bisa dijalankan dengan cara menjinakkan radiator yang sedang marah tadi. 

Pastikan kebocoran berasal dari bagian atas radiator (slang bagian atas, kepala radiator atau tutup pengisian radiator). Kalau kerusakan berasal dari bagian bawah radiator atau sisa air radiator ada indikasi terkontaminasi oli (efek pelangi), mau tak mau menunggu bantuan datang, karena dipastikan kepala silinder melengkung dan oli merembes ke jalur air.


Bermodal air kran yang ditampung ke dalam botol plastik air mineral, isi radiator yang sudah mengering tadi hingga air keluar dari pusat kebocoran. Lanjutkan dengan mengguyur seluruh kisi jalur air radiator alias sarang tawon radiator dengan air hingga dingin (gbr.4).

“Dengan kondisi air dalam jumlah seadanya di dalam radiator dan sarang tawon yang sudah diguyur hingga dingin, mobil bisa diajak jalan sekitar 1-2 kilometer sampai petunjuk temperatur kembali menunjuk ke huruf ‘Hot’,” terang Anwar lagi.

Dalam jarak 1-2 kilometer tadi (bila beruntung bisa sampai 3 kilometer), usahakan sowan ke SPBU, restoran atau masjid untuk refill botol yang sudah kosong. Sehingga saat mesin minta didinginkan seperti cara pertama tadi, persediaan air selalu ada.

Lakukan secara berulang dengan jarak tempuh 1-2 kilometer sampai menemukan bengkel atau pos jaga terdekat. Prinsip kerjanya seperti pendingin tambahan mobil reli atau balap yang menggunakan eksternal water injector untuk mengurangi suhu udara di dalam turbo intercooler atau air di dalam radiator.


Bedanya, pemilik mobil yang apes melakukannya secara manual saat temperatur kembali tinggi. "Sekadar saran, tetaplah waspada dengan membawa air bersih di dalam botol atau jeriken 5 liter," papar David Ahie dari Top Speed Motor di Kedoya, Jakbar. (gbr.5)  (Mobil.otomotifnet.com)