Jakarta - Tutup radiator merupakan gerbang atau pintu masuknya air pendingin alias coolant ke dalam mesin (water jacket). Jika sampai bermasalah, bukan tidak mungkin bisa mengganggu perjalanan dan mobil berhenti seketika.
Air di dalam radiator akan bersirkulasi secara kontinyu untuk mendinginkan suhu kerja mesin. Bisa dibayangkan panasnya air di dalam radiator bila mesin hidup terus menerus? Setara dengan air mendidih. Nah, tekanan yang sangat tinggi tadi sesedikit mungkin yang boleh keluar dari mulut radiator.
Kalau karet klep rusak, per sudah lemah atau pengait ke radiator sudah lemas, air bertekanan tinggi tadi dengan mudah bisa keluar dari radiator.
Larinya kemana? Pastinya ke tangki cadangan alias reservoir. Tangki cadangan sendiri memiliki batas daya tampung. Tutup yang rusak akan membuat tangki reservoir menjadi overfill (kepenuhan) sehingga luber dan terbuang kembali lewat slang pembuangan ke aspal.
Bila kondisi seperti ini, radiator yang kekurangan air dan biasa menarik air cadangan dari reservoir, kali ini tak kesampaian. Karena, air sudah terbuang akibat overfill. Otomatis volume air di radiator akan berkurang.
Pada saat panas mesin berlebihan, bukan air yang bersirkulasi di dalam mesin melainkan uap bertekanan tinggi karena volume yang berkurang tadi. Menyebabkan tekanan atau uap tadi memaksa keluar dari mulut radiator bila tutupnya sudah jelek.
Pengertian tutup jelek paling umum terjadi adalah per dengan pressure rate 0,9 atau 1,1 bar yang sudah melemah karena usia pakai. Untuk beberapa kondisi, juga tersedia tutup radiator dengan pressure rate di atas 1,5 bar (mobil turbo atau supercharger).
Itu sebabnya, produsen tutup radiator aftermarket atau hi-performance ada yang membuat tutup radiator dengan klep khusus untuk membuang uap bertekanan tadi.
Jadi mulai sekarang jangan anggap sepele tutup radiator, apalagi kalau setiap kali cek mesin di pagi hari, air reservoir selalu minta tambah 500-800 cc. Pertanda tutup sudah lemah!
Kalau karet klep rusak, per sudah lemah atau pengait ke radiator sudah lemas, air bertekanan tinggi tadi dengan mudah bisa keluar dari radiator.
Larinya kemana? Pastinya ke tangki cadangan alias reservoir. Tangki cadangan sendiri memiliki batas daya tampung. Tutup yang rusak akan membuat tangki reservoir menjadi overfill (kepenuhan) sehingga luber dan terbuang kembali lewat slang pembuangan ke aspal.
Bila kondisi seperti ini, radiator yang kekurangan air dan biasa menarik air cadangan dari reservoir, kali ini tak kesampaian. Karena, air sudah terbuang akibat overfill. Otomatis volume air di radiator akan berkurang.
Pada saat panas mesin berlebihan, bukan air yang bersirkulasi di dalam mesin melainkan uap bertekanan tinggi karena volume yang berkurang tadi. Menyebabkan tekanan atau uap tadi memaksa keluar dari mulut radiator bila tutupnya sudah jelek.
Pengertian tutup jelek paling umum terjadi adalah per dengan pressure rate 0,9 atau 1,1 bar yang sudah melemah karena usia pakai. Untuk beberapa kondisi, juga tersedia tutup radiator dengan pressure rate di atas 1,5 bar (mobil turbo atau supercharger).
Itu sebabnya, produsen tutup radiator aftermarket atau hi-performance ada yang membuat tutup radiator dengan klep khusus untuk membuang uap bertekanan tadi.
Jadi mulai sekarang jangan anggap sepele tutup radiator, apalagi kalau setiap kali cek mesin di pagi hari, air reservoir selalu minta tambah 500-800 cc. Pertanda tutup sudah lemah!
1). Tutup radiator dilengkapi klep warna merah untuk membuang uap tekanan tinggi dengan aman dan cepat
2). tutup radiator sudah lemah, penyebab uap bertekanan memaksa keluar ke slang pembuangan atau tangki reservoir
3). Karet tutup radiator yang sudah tipis, pecah/getas atau sama sekali hilang tak ada gunanya karena mesin per masih bagus tetap tak bisa menahan gempuran uap bertekanan tinggi
4). Tangki reservoir minta diisi setiap pagi sebanyak 500-800 cc menandakan tutup radiator sudah mulai lemah sehingga air yang pindah ke reservoir terbuang ke jalan(mobil.otomotifnet.com)