Padahal ia mengaku belum lama mengganti air radiator. Dan saat melakukan perjalanan, air radiator dalam keadaan penuh dan tangki reservoir pada batas teratas. “Kalau jalan biasa di bawah 80 km/jam, temperaturnya normal-normal saja,” bingungnya. Wah, ada apa ini ya?
“Memang kerap terjadi pada mobil yang jam terbangnya tinggi, sekitar usia 4 sampai 5 tahun ke atas,” bilang Edin Supriadin, Service Advisor PT Buana Alexander Trada, dealer Suzuki di Margonda, Depok. Kata Edin, ada 2 indikasi yang bisa menyebabkan hal tersebut. Bisa dari sistem pendinginan mesin atau kelistrikan.
Mau tahu apa saja yang dapat menyebabkan temperatur melonjak saat putaran mesin tinggi? Yuk cekidot!. (mobil.otomotifnet.com)
"Dan setelah itu, disarankan maksimal setiap 40 ribu km, radiator dikuras. Karena dikhawatirkan sudah banyak kotoran. Jangan sampai lewat. Malah akan lebih baik bila di bawah 40 ribu km," saran Edin.
2. Kemungkinan lain, kinerja thermostat mulai menurun, sehingga buka tutup katupnya tidak lancar. Begitu pula dengan tutup radiator yang juga berfungsi sebagai katup aliran air radiator.
“Bila kasusnya demikian, tak ada cara lain, sebaiknya diganti baru. Memang ini sering terjadi pada mobil di usia 4-5 tahunan,” imbuh Edin.
3. Periksa juga putaran fan radiator. Bila terasa mulai lemah, segera ganti baru. "Umumnya usia kendaraan 4 – 5 tahun sudah waktunya ganti dynamo fan. Meski tampak putarannya masih baik saat mobil diam. Karena kita ingin tahu kemampuannya waktu mobil dalam kecepatan tinggi. Sebab, angin dari arah depan bisa membuat putaran kipas jadi melambat karena dinamonya lemah,” tukas Edin.
4. Indikasi lain, kinerja water pump bermasalah. "Bisa karena sudah ada bagian yang berkarat di dalam water pump, ada sil yang bocor dan sebagainya. Sehingga kemampuan memompa cairan radiator jadi berkurang," terang Edin lagi.
5. Sementara penyebab dari sistem kelistrikan, “Dari pengalaman kami yang pernah kami temui, kurangnya massa dari aki bisa juga menyebabkan indikator temperatur mesin naik. Begitu terminal aki dibersihkan, indikatornya normal lagi,” tutup Edin