Jakarta – Komponen ECU sebagai ‘otak’ pada mobil terbilang pintar. Semua sensor dan kinerja mobil terprogram pada ECU. Tentunya akan sangat repot jika kita sampai mengalami gangguan pada ECU di saat yang genting, atau kala bepergian ke luar kota.
Nah, berikut ini ada beberapa indikasi yang dapat mengetahui ECU masih berfungsi baik, atau tidak. Yuk, lanjut.
“Indikasi ECU mati salah satunya dengan cara menyalakan mesin. Kalau stater tidak nyala bisa jadi ECU tidak konek atau mulai afkir. Hal ini jamak ditemui di mobil-mobil CKD,” papar Tjia Goan Lay, dari bengkel Lay Car di Pasar Mobil Kemayoran Blok E38 (Masuk Pintu 5).
Sementara kondisi berbeda justru dialami pada mobil-mobil CBU. “Indikasinya justru mesin menyala normal. Tapi indikator pada bagian panel menyala. Bisa pada indikator mesin atau emisi. Hal ini karena ECU salah membaca sensor udara atau katalis,” ungkapnya.
Sedangkan masalah pada mobil Eropa lebih pada bagian kabel yang mulai tua. “Rata-rata mobil buatan lokal umur ECU nya sekitar 10 tahun. Sedangkan mobil Eropa dan Built-Up sedikit lebih awet,” tutup pria yang karib disapa Lay. (mobil.otomotifnet.com)
Nah, berikut ini ada beberapa indikasi yang dapat mengetahui ECU masih berfungsi baik, atau tidak. Yuk, lanjut.
“Indikasi ECU mati salah satunya dengan cara menyalakan mesin. Kalau stater tidak nyala bisa jadi ECU tidak konek atau mulai afkir. Hal ini jamak ditemui di mobil-mobil CKD,” papar Tjia Goan Lay, dari bengkel Lay Car di Pasar Mobil Kemayoran Blok E38 (Masuk Pintu 5).
Sementara kondisi berbeda justru dialami pada mobil-mobil CBU. “Indikasinya justru mesin menyala normal. Tapi indikator pada bagian panel menyala. Bisa pada indikator mesin atau emisi. Hal ini karena ECU salah membaca sensor udara atau katalis,” ungkapnya.
Sedangkan masalah pada mobil Eropa lebih pada bagian kabel yang mulai tua. “Rata-rata mobil buatan lokal umur ECU nya sekitar 10 tahun. Sedangkan mobil Eropa dan Built-Up sedikit lebih awet,” tutup pria yang karib disapa Lay. (mobil.otomotifnet.com)