Laurent Lebouder (kiri) datang ke Indonesia mengunjungi Permaisuri Ban. Bowo (tengah) memegang pelek HRE berwana
Jakarta - Berbicara pelek mobil, rasanya Indonesia tidak tertinggal dengan negara-negara maju. Apalagi lingkar roda model tempa (forged) berlabel HRE asal Amerika, yang disalurkan melalui distributor tunggal Permaisuri Ban di Indonesia, sudah menjadi simbol status bagi yang ingin tampil mewah.
Di luar dugaan, Indonesia berada di urutan kelima sebagai pemakai velg HRE terbanyak setelah Jepang, China, Kanada, dan Taiwan. Malah, diameter paling besar 23 inci sudah ada di Tanah Air.
Karena pasar Indonesia yang bagus itu, sampai-sampai International Sales Manager HRE Laurent Lebouder datang ke Indonesia, beberapa hari lalu. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Otomotifnet.com untuk bertanya soal desain.
"Biasanya, dalam mendesain velg, tim desain HRE melihat dulu mobil yang baru keluar. Apa yang kurang di sana-sininya? Lalu, coba dibuat desain velg sampai bentuk aslinya. Tapi sebelumnya juga di survey apakah model velg ini bisa dijual di negara lain," jelas Laurent. Intinya, lanjut Laurent, Kami tidak sembarangan dalam membuat velg, mulai dari desain hingga pembuatannya semua diperhitungkan secara matang.
Lalu, mengenai velg berwarna dari HRE yang sekarang mulai dijual di Permaisuri Ban, "Terkadang kami suka sedikit 'kegilaan' ketika mendesain. Karena, kami juga ada bosannya dengan motif yang itu-itu saja. Kendati ada yang tidak suka, tapi it's ok to be out of the box sometimes, apalagi kalau ternyata banyak juga yang menyukainya,"tuturnya.
Bahkan di Indonesia pun sudah ada yang pakai HRE P40 berwarna brushed red di Range Rover Evoque yang dibeli dari Permaisuri Ban. Lalu ada juga HRE P104 berwarna Copper Tint yang beratnya tak sampai 10 kg untuk BMW seri 3 F30 terbaru. Cool! (Mobil.otomotifnet.com)