Jakarta - Dalam perjalanan libur lebaran, jika ada mobil membawa muatan banyak adalah suatu hal yang jamak. Tidak mengherankan, mungkin muatan itu semua adalah barang yang dianggap penting dalam perjalanan mudik.
Tetapi, pernahkah disadari kalau itu semua berpotensi terjadinya overload? “Pembawaaan muatan yang berlebih pada mobil mengakibatkan terpengaruhnya dinamika mobil ketika dikendarai,” jelas Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC)
Menurut pria berkacamata ini ada tiga hal dari mobil yang terpengaruh muatan berlebih. Yaitu efisiensi, keamanan, dan stabilitas. Dimana tiga hal tersebut dirasa sangat vital bagi Jusri jika mobil digunakan untuk perjalanan jarak jauh.
Hal pertama, membawa mobil dengan bawaan banyak dipastikan mempengaruhi efisiensi bahan bakar, dikarenakan seiring dengan bertambahnya bobot dari mobil maka kinerja mesin akan semakin berat. Karena mesin bekerja ekstra, konsumsi bahan bakar akan menjadi lebih boros, belum lagi jika mobil melewati jalan menanjak.
Poin selanjutnya adalah keamanan di perjalanan. Bagi mobil yang tidak memiliki space khusus untuk menampung muatan (bagasi) terpisah dari kompartemen penumpang (MPV, hatchback, SUV), muatan barang yang banyak dapat mempertinggi risiko penumpang mengalami cedera yang lebih serius ketika terjadi kecelakaan, terutama jika mangalami kecelakaan yang mengakibatkan mobil terguling.
Belum lagi jika penempatan dilakukan secara asal. Barang-barang muatan di mobil dapat terlempar dan mengenai penumpang atau pengemudi. “Walaupun begitu, bukan berarti mobil berjenis sedan diperbolehkan membawa muatan berlebih,” tambah Jusri.
Poin terakhir adalah berubahnya kestabilan mobil ketika berjalan. Muatan yang berlebih akan mempengaruhi kestabilan mobil ketika mobil melewati jalanan yang berliku. Atau ketika melewati jalan tol dalam kecepatan tinggi. Ini biasanya terjadi pada mobil yang menggunakan roofbox atau roofrack. Dikarenakan pemakaiannya akan mempengaruhi body roll dan drag coeficiency.
Oleh karena itu jika mobil akan dipasangi roofbox atau roofrack, pemasangannya harus berdasar aturan dan rekomendasi dari produsen. Jangan asal memasangnya hanya karena ingin terlihat bagus. “Utamakanlah keselamatan dibanding estetika,” wanti Jusri. (Otomotifnet.com)