Jakarta - BMM selalu menjadi isu yang memikiki efek domino bagi sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karenanya, rencana Pertamina meluncurkan Pertalite sebetulnya patut diapresiasi sebagai langkah peningkatan kualitas bahan bakar kendaraan. Hal ini pun menjadi perhatian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), yang diwakili oleh Sudaryatmo selaku ketua harian YLKI.
Ada tiga pesan yang harus jadi perhatian bagi Pertamina. Pertama adalah soal jaminan ketersedian BBM, khususnya diluar pulau Jawa. Kedua terkait kebijakan harga yang harus pasti. “Ketiga harus dijamin mutunya serta presisi takarannya,” tambah Sudaryatmo, yang ditemui di gelaran Diskusi Energi Kita.
Tuntutan yang tak kalah penting adalah soal kebutuhan yang disesuaikan dengan teknologi mobil dan lingkungan. “Seperti diketahui mobil-mobil saat ini telah mengadopsi teknologi canggih yang membutuhkan oktan tinggi serta ramah lingkungan. Jika BBM Pertalite merupakan jenis baru maka harus memiliki keunggulan dibanding BBM Premium yang kualtasnya lebih rendah,” urainya lagi.
Masih menurut Sudaryatmo, BBM semestinya menjadi essential commodity act yang harus lebih diperhatikan oleh Pemerintah. “Essential commodity act ini mencakup cabang-cabang produksi yang dikuasai negara untuk hajat hidup orang banyak. Permasalahannya saat ini adalah infrastruktur hukum yang ada masih belum tertata baik, sehingga saling tumpang tindih dan membingungkan. Sehingga Pertamina juga menjadi sulit dalam menentukan langkah terbaik,” lanjut Sudaryatmo. (otomotifnet.com)