Nico Rosberg menyebut GP Austria dilaluinya sesuai dengan rencana. Meski tak berhasil duduk sebagai pole sitter, Rosberg merasa yakin bisa mengalahkan Felipe Massa dan Valtteri Bottas. Terbukti benar, Rosberg bisa langsung melompati kedua pembalap Williams itu setelah pitstop pertama.
“Jujur, ya, ternyata persis seperti yang kami inginkan. OK, kupikir aku bisa mendapat Valtteri selepas start, dan aku bisa. Tapi mereka cepat di trek lurus dan dia menyalipku lagi, tidak bagus. Tapi aku tahu sebelum balap kalau aku posisi 3 setelah start kesempatanku masih cukup bagus karena perbedaa pace kami hanya sedikit dan degradasi ban kami lebih kecil dari Williams, atau seperti diperkirakan sekurangnya lebih kecil,” papar Rosberg.
“Jadi, kami lebih baik antara pitstop dan ternyata bekerja dengan baik. Aku senang dengan hasilnya. Juga, hebat bisa memperjauh pimpinan klasemen. Itu memang tujuanku datang ke Austria,” girangnya.
Uniknya, Rosberg merasa tak khawatir ketika rekan setimnya Lewis Hamilton mendekat di akhir-akhir lomba. Hubungan keduanya sempat memanas sejak Monaco, namun kemudian mereda. Toh, Hamilton sempat menyebut posisi Rosberg sebagai pemimpin klasemen cukup mudah diserang.
“Seacara umum, aku merasa nyaman. Kipikir aku bisa menjaga Lewis tetap di belakang. Hanya saja pada last lap banku sedikit ngedrop, tapi aku coba lewat beberapa tikungan dan yakin tidak apa-apa. Jaraknya juga tidak sedekat beberapa balap sebelumnya,” tambahnya seraya menyebut akan memanfaatkan setiap balap untuk memperjauh posisinya di klasemen. Mampukah Rosberg? (otosport.co.id)
“Jujur, ya, ternyata persis seperti yang kami inginkan. OK, kupikir aku bisa mendapat Valtteri selepas start, dan aku bisa. Tapi mereka cepat di trek lurus dan dia menyalipku lagi, tidak bagus. Tapi aku tahu sebelum balap kalau aku posisi 3 setelah start kesempatanku masih cukup bagus karena perbedaa pace kami hanya sedikit dan degradasi ban kami lebih kecil dari Williams, atau seperti diperkirakan sekurangnya lebih kecil,” papar Rosberg.
“Jadi, kami lebih baik antara pitstop dan ternyata bekerja dengan baik. Aku senang dengan hasilnya. Juga, hebat bisa memperjauh pimpinan klasemen. Itu memang tujuanku datang ke Austria,” girangnya.
Uniknya, Rosberg merasa tak khawatir ketika rekan setimnya Lewis Hamilton mendekat di akhir-akhir lomba. Hubungan keduanya sempat memanas sejak Monaco, namun kemudian mereda. Toh, Hamilton sempat menyebut posisi Rosberg sebagai pemimpin klasemen cukup mudah diserang.
“Seacara umum, aku merasa nyaman. Kipikir aku bisa menjaga Lewis tetap di belakang. Hanya saja pada last lap banku sedikit ngedrop, tapi aku coba lewat beberapa tikungan dan yakin tidak apa-apa. Jaraknya juga tidak sedekat beberapa balap sebelumnya,” tambahnya seraya menyebut akan memanfaatkan setiap balap untuk memperjauh posisinya di klasemen. Mampukah Rosberg? (otosport.co.id)