Pereli Indonesia yang akrab dipanggil Ubang ini memang perlu persiapan matang ke putaran ke-12 FIA World Rally Championship (WRC) itu yang jadi putaran kelima Ubang pada kompetisi WRC-2. Meski tahun lalu mengikuti event sama, langkah persiapannya harus berbeda. Pasalnya selain berganti navigator, beberapa rute mengalami perubahan dan waktu lomba. Hari pertama, misalnya, seluruh special stage (SS) berlangsung malam hari.
“Sebagian besar masih di lokasi tahun lalu. Rasanya sih tak terlalu bermasalah,” ujar Ubang yang tahun lalu finish podium ketiga di kelas PWRC.
Balap malam bukanlah hal pertama buat Ubang. Semua persiapan teknis pun sudah memadai, termasuk lampu-lampu khusus yang menyorot ke tiga arah – depan, depan kiri dan depan kanan. “Tapi, pendekatannya yang harus berbeda. Driving style-nya juga harus berbeda karena kita akan reli dengan kondisi ga bakal ada yang kelihatan. Inilah yang ingin kami perdalam di sesi recce,” tandasnya.
Tantangan lain adalah karakter lintasan Rally Spanyol yang memang paling unik di antara 13 seri musim ini. Ada trek aspal mulus dan lebar karena sehari-harinya memang jalanan umum, berliku naik turun seperti jalur Puncak di Jawa Barat, ada pula gravel, dan ada juga SS yang gabungan aspal dan gravel. Perbedaan karakter ini jadi tantangan tersendiri untuk setingan mobil, terlebih suspensi, girboks dan pilihan ban. (otosport.co.id)