Andy Haryanto, puyeng tujuh pusingan. Yamaha Jupiter-Z pacuan Sulung Giwa, tak kunjung kencang. Seri 1 dan 2 MotoPrix region jawa, melempem tanpa podium juara. Padahal, motor sudah dikorek sana sini. Di tengah kebingungan, pemilik tim Yamaha Andy Speed NHK FDR SSS itu spekulasi mencangkokkan kem Jupiter-Z 200 cc yang biasa turun di drag bike.
Siapa sangka berbekal kem dragster itu, Sulung merebut podium pertama di kelas paling bergengsi, bebek 125 cc 4-tak tune up (MP1) pada kejurnas MotoPrix seri 3, Sentul lalu.
Kem motor drag alias dragster mempunyai karakterisitik durasi besar. Berdurasi 275 dan 276 derajat dengan lift 9,6 mm. Klep isap membuka 35sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 61setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Untuk klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 36 setelah TMA. Motor road race rata-rata bermain di bawah itu.
Ukuran ini, menghasilkan LSA (Lobe Sparation Angle (LSA) 102,25. Sangat memanjakan mesin di gasingan atas. Rumusnya, bila mesin mempunyai LSA 103 hingga 108, punya torsi yang kuat. Artinya, lebih mementingankan putaran bawah. Sebaliknya, LSA di bawah angka 103, punya karakter galak di putaran atas.
Kondisi seperti ini, rider harus jago jaga rpm. Istilah di balap, gantung rpm. Karena bila gas ditutup, motor bakal ngok dan gampang koit. Berabe deh. Makanya, gaya balap yang sesuai adalah rolling speed. “Gak masalah. Sangat sesuai de-ngan karakter Sulung Giwa,” tukas Andy.
Kesulitannya gak hanya pada gaya balap, setingan seperti ini membuat mesin gampang panas dan rentan jebol. Hal ini disiasati dengan menurunkan kompresi yang dipatok pada 13,8 : 1. Membantu proses pendinganan mesin, suplai bahan bakar pun dibikin melimpah. Maklum, bahan bakar juga sebagai pendingin mesin. Makanya, Karburator PWK diisi spuyer 115/35. Termasuk basah.
Trik berikutnya, biar motor gak gampang mati, stationer mesin dibikin lebih tinggi. Bila motor normal idle di 1.500 rpm, motor Sulung Giwa dinaikkan hingga 2.000 rpm. Untuk mengantisipasi bila rider menutup gas di tikungan.
Hasilnya, Sulung berjaya di 2 race dan merebut poin tertinggi di MP1. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Piston : Daytona
Per Klep : Jepang
Klep : Sonic
Siapa sangka berbekal kem dragster itu, Sulung merebut podium pertama di kelas paling bergengsi, bebek 125 cc 4-tak tune up (MP1) pada kejurnas MotoPrix seri 3, Sentul lalu.
Kem motor drag alias dragster mempunyai karakterisitik durasi besar. Berdurasi 275 dan 276 derajat dengan lift 9,6 mm. Klep isap membuka 35sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 61setelah TMB (Titik Mati Bawah).
Untuk klep buang membuka 60 sebelum TMB dan menutup 36 setelah TMA. Motor road race rata-rata bermain di bawah itu.
Ukuran ini, menghasilkan LSA (Lobe Sparation Angle (LSA) 102,25. Sangat memanjakan mesin di gasingan atas. Rumusnya, bila mesin mempunyai LSA 103 hingga 108, punya torsi yang kuat. Artinya, lebih mementingankan putaran bawah. Sebaliknya, LSA di bawah angka 103, punya karakter galak di putaran atas.
Kesulitannya gak hanya pada gaya balap, setingan seperti ini membuat mesin gampang panas dan rentan jebol. Hal ini disiasati dengan menurunkan kompresi yang dipatok pada 13,8 : 1. Membantu proses pendinganan mesin, suplai bahan bakar pun dibikin melimpah. Maklum, bahan bakar juga sebagai pendingin mesin. Makanya, Karburator PWK diisi spuyer 115/35. Termasuk basah.
Trik berikutnya, biar motor gak gampang mati, stationer mesin dibikin lebih tinggi. Bila motor normal idle di 1.500 rpm, motor Sulung Giwa dinaikkan hingga 2.000 rpm. Untuk mengantisipasi bila rider menutup gas di tikungan.
Hasilnya, Sulung berjaya di 2 race dan merebut poin tertinggi di MP1. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Piston : Daytona
Per Klep : Jepang
Klep : Sonic